- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pencari kerja (pencaker) saat ini cenderung melirik lowongan badan usaha milik negara (BUMN) daripada perusahaan rintisan atau startup. Berdasar survei MarkPlus 2022, sebanyak 58 persen mayoritas responden dari mahasiswa dan fresh graduate memilih BUMN sebagai preferensi tempat kerja.
‘’Saya lebih memilih BUMN daripada bekerja di startup atau lainnya. Karena lebih terjamin terkait kontrak dan gaji. Kalau swasta belum tentu sesuai upah minimal kabupaten/kota (UMK),” tutur Rozaq Ar-Razi pencaker asal Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro Kota.
Virda Azmin warga asal Desa Sekaran, Kecamatan Balen mengatakan hal sama. ‘’Dari dulu inginnya kerja di BUMN. Kalau startup hanya terlintas sebentar,” tuturnya secara terpisah.
- Advertisement -
Jauhar Ganda, Manajer Operasional Kurirmu salah satu perusahaan rintisan di Bojonegoro mengklaim, saat ini minat pencaker di startup masih tinggi. ‘’Tetapi kami belum membuka pendaftaran lagi saat ini,” bebernya. Dia menambahkan, tidak memberlakukan sistem kontrak kerja. Sehingga bisa diangkat sebagai pekerja tetap.
Kasi Penempatan Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja, dan Transmigrasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro Agoestin Faridijani mengatakan, hingga kini belum ada startup memasang lowongan pekerjaan melalui disperinaker. ‘’Terlepas dari itu, proses seleksi berkas hingga wawancara pekerja dilakukan perusahaan terkait. Kami hanya menginfokan melalui media informasi berbasis web,” tuturnya dikonfirmasi minggu lalu. (yna/rij)
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pencari kerja (pencaker) saat ini cenderung melirik lowongan badan usaha milik negara (BUMN) daripada perusahaan rintisan atau startup. Berdasar survei MarkPlus 2022, sebanyak 58 persen mayoritas responden dari mahasiswa dan fresh graduate memilih BUMN sebagai preferensi tempat kerja.
‘’Saya lebih memilih BUMN daripada bekerja di startup atau lainnya. Karena lebih terjamin terkait kontrak dan gaji. Kalau swasta belum tentu sesuai upah minimal kabupaten/kota (UMK),” tutur Rozaq Ar-Razi pencaker asal Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro Kota.
Virda Azmin warga asal Desa Sekaran, Kecamatan Balen mengatakan hal sama. ‘’Dari dulu inginnya kerja di BUMN. Kalau startup hanya terlintas sebentar,” tuturnya secara terpisah.
- Advertisement -
Jauhar Ganda, Manajer Operasional Kurirmu salah satu perusahaan rintisan di Bojonegoro mengklaim, saat ini minat pencaker di startup masih tinggi. ‘’Tetapi kami belum membuka pendaftaran lagi saat ini,” bebernya. Dia menambahkan, tidak memberlakukan sistem kontrak kerja. Sehingga bisa diangkat sebagai pekerja tetap.
Kasi Penempatan Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja, dan Transmigrasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro Agoestin Faridijani mengatakan, hingga kini belum ada startup memasang lowongan pekerjaan melalui disperinaker. ‘’Terlepas dari itu, proses seleksi berkas hingga wawancara pekerja dilakukan perusahaan terkait. Kami hanya menginfokan melalui media informasi berbasis web,” tuturnya dikonfirmasi minggu lalu. (yna/rij)