24.6 C
Bojonegoro
Saturday, May 27, 2023

Akhir Februari Vaksinasi Ditarget Tuntas

- Advertisement -

Radar Tuban – Satgas Covid-19 Kabupaten Tuban menargetkan vaksinasi masal tahap pertama tuntas pada akhir Februari ini. Juru bicara satgas Nurul Indah Kumarijati mengungkapkan, saat ini vaksinasi tahap awal yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (nakes), pegawai, dan karyawan yang bertugas di fasilitas kesehatan (fasilitas), seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan faskes lainnya sudah berjalan sekitar 25 persen atau 907 orang.

Mereka terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan pekerja di fasilitas kesehatan. ‘’Datanya terus berjalan, kurang lebih sekitar 25 persen,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (2/2).

Disampaikan Endah, dari 2.680 jatah vaksin yang diterima Kabupaten Tuban, diperuntukkan bagi 3.530 nakes dan tenaga lainnya yang bekerja di faskes. Jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan seluruh nakes dan tenaga lain di faskes yang masuk dalam prioritas tahap awal. ‘’Insya Allah akhir bulan ini tuntas,’’ tegasnya.

Disinggung soal kendala di lapangan, Endah menyampaikan, sampai saat ini masih berjalan lancar. Kalaupun ada kendala, masih bisa diatasi dengan baik. Sehingga, secara umum tidak ada masalah. ‘’Sementara masih bisa diatasi,’’ imbuh dia.

Terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), juga tidak ditemukan. Seluruh penerima vaksin dalam kondisi aman. Tidak ada efek samping yang muncul pasca penyuntikan. Terkait diterimanya vaksin jatah tahap kedua, Endah belum bisa memastikan. Sementara itu, tak semua nakes lolos skrining vaksinasi Covid-19. Endah menjelaskan, sebelum vaksin, dilakukan skrining pengisian formulir untuk mengecek kondisi kesehatan.

- Advertisement -

Dari tahap skrining tersebut, sejumlah nakes dan pekerja faskes tak bisa divaksin. ‘’Yang batal vaksin 84 orang, yang tunda 18 orang,’’ ujar dia.

Angka tersebut bisa berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kondisi di lapangan. Pekerja faskes yang pernah terkonfirmasi positif dan memiliki riwayat sakit berat masuk dalam kategori orang yang batal divaksin.

Sementara yang tunda vaksin, terang sekretaris dinkes ini, karena beberapa alasan. Antara lain bersuhu badan lebih dari 37,5 derajat Celcius dan bertensi tinggi (lebih dari 140/90). Orang yang memiliki dua kriteria tersebut dilakukan skrining ulang dan diputuskan untuk tunda atau masuk dalam kategori orang batal vaksin.

‘’Dalam skrining ada tiga opsi, batal, tunda, atau bisa divaksin,’’ jelasnya. Setelah kategori prioritas utama selesai divaksin, kata Endah, baru dilanjutkan prioritas kedua. Mereka adalah para pekerja di sektor pelayan publik. Baik di pemerintahan maupun swasta. Antara lain, TNI, Polri, PMI, guru, pegawai pemerintah, PLN, PDAM, dan lainnya. Termasuk wartawan dan karyawan swasta yang bekerja di lapangan. ‘’Setelah tahap satu selesai akan kami lakukan pendataan,’’ ujar dia.

Radar Tuban – Satgas Covid-19 Kabupaten Tuban menargetkan vaksinasi masal tahap pertama tuntas pada akhir Februari ini. Juru bicara satgas Nurul Indah Kumarijati mengungkapkan, saat ini vaksinasi tahap awal yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (nakes), pegawai, dan karyawan yang bertugas di fasilitas kesehatan (fasilitas), seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan faskes lainnya sudah berjalan sekitar 25 persen atau 907 orang.

Mereka terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan pekerja di fasilitas kesehatan. ‘’Datanya terus berjalan, kurang lebih sekitar 25 persen,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (2/2).

Disampaikan Endah, dari 2.680 jatah vaksin yang diterima Kabupaten Tuban, diperuntukkan bagi 3.530 nakes dan tenaga lainnya yang bekerja di faskes. Jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan seluruh nakes dan tenaga lain di faskes yang masuk dalam prioritas tahap awal. ‘’Insya Allah akhir bulan ini tuntas,’’ tegasnya.

Disinggung soal kendala di lapangan, Endah menyampaikan, sampai saat ini masih berjalan lancar. Kalaupun ada kendala, masih bisa diatasi dengan baik. Sehingga, secara umum tidak ada masalah. ‘’Sementara masih bisa diatasi,’’ imbuh dia.

Terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), juga tidak ditemukan. Seluruh penerima vaksin dalam kondisi aman. Tidak ada efek samping yang muncul pasca penyuntikan. Terkait diterimanya vaksin jatah tahap kedua, Endah belum bisa memastikan. Sementara itu, tak semua nakes lolos skrining vaksinasi Covid-19. Endah menjelaskan, sebelum vaksin, dilakukan skrining pengisian formulir untuk mengecek kondisi kesehatan.

- Advertisement -

Dari tahap skrining tersebut, sejumlah nakes dan pekerja faskes tak bisa divaksin. ‘’Yang batal vaksin 84 orang, yang tunda 18 orang,’’ ujar dia.

Angka tersebut bisa berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kondisi di lapangan. Pekerja faskes yang pernah terkonfirmasi positif dan memiliki riwayat sakit berat masuk dalam kategori orang yang batal divaksin.

Sementara yang tunda vaksin, terang sekretaris dinkes ini, karena beberapa alasan. Antara lain bersuhu badan lebih dari 37,5 derajat Celcius dan bertensi tinggi (lebih dari 140/90). Orang yang memiliki dua kriteria tersebut dilakukan skrining ulang dan diputuskan untuk tunda atau masuk dalam kategori orang batal vaksin.

‘’Dalam skrining ada tiga opsi, batal, tunda, atau bisa divaksin,’’ jelasnya. Setelah kategori prioritas utama selesai divaksin, kata Endah, baru dilanjutkan prioritas kedua. Mereka adalah para pekerja di sektor pelayan publik. Baik di pemerintahan maupun swasta. Antara lain, TNI, Polri, PMI, guru, pegawai pemerintah, PLN, PDAM, dan lainnya. Termasuk wartawan dan karyawan swasta yang bekerja di lapangan. ‘’Setelah tahap satu selesai akan kami lakukan pendataan,’’ ujar dia.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/