22.9 C
Bojonegoro
Wednesday, May 31, 2023

Baru Empat Situs Berstatus Wisata

- Advertisement -

TUBAN, Radar Tuban – Sebagai salah satu pusat destinasi wisata religi, Tuban memiliki banyak situs sejarah yang merupakan saksi bisu siar Islam di tlatah Jawa.
Sedikitnya 485 makam aulia yang tersebar di Bumi Ronggolawe. Namun, baru empat makam yang berstatus wisata. Yakni, Makam Sunan Bonang, Makam Ibrahim Asmoroqondi, Makam Bejagung Lor, dan Makam Bejagung Kidul.
Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dispaburpora) Tuban Suwanto mengatakan, baru empat situs bersejarah yang statusnya wisata. Makam-makam tersebut dijaga petugas wisata dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Selain empat destinasi tersebut, ratusan makam wali Allah lainnya masih berstatus punden yang dirawat desa. ‘’Memang belum semua bisa dijadikan wisata karena fasilitas dan nilai historisnya belum dikaji,’’ terang dia.
Menurut Suwanto, beberapa kendala situs sejarah belum dijadikan lokasi wisata karena belum ada nilai historis yang bisa digali. Padahal, beberapa makam aulia cukup populerdi Tuban. Seperti kompleks makam Syekh Achmad Cholil di Desa Rawasan (Jenu), Sunan Geseng di Desa Gesing (Semanding), dan Syekh Subakhir di Desa Tasikharjo (Jenu). ‘’Butuh ahli sejarah dan arkeolog yang mengkaji nilai historis tersebut,’’ tuturnya.
Lebih lanjut lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta ini menjelaskan, makam Sunan Bonang statusnya adalah cagar budaya nasional.
Sementara makam Ibrahim Asmoroqondi dan makam Sunan Bejagung berstatus cagar budaya provinsi. Setelah disahkannya Perda Nomor 15 Tahun 2020 tentang Cagar Budaya, harapannya lebih banyak cagar budaya yang bisa dikelola jadi lokasi wisata dan menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar.

TUBAN, Radar Tuban – Sebagai salah satu pusat destinasi wisata religi, Tuban memiliki banyak situs sejarah yang merupakan saksi bisu siar Islam di tlatah Jawa.
Sedikitnya 485 makam aulia yang tersebar di Bumi Ronggolawe. Namun, baru empat makam yang berstatus wisata. Yakni, Makam Sunan Bonang, Makam Ibrahim Asmoroqondi, Makam Bejagung Lor, dan Makam Bejagung Kidul.
Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dispaburpora) Tuban Suwanto mengatakan, baru empat situs bersejarah yang statusnya wisata. Makam-makam tersebut dijaga petugas wisata dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Selain empat destinasi tersebut, ratusan makam wali Allah lainnya masih berstatus punden yang dirawat desa. ‘’Memang belum semua bisa dijadikan wisata karena fasilitas dan nilai historisnya belum dikaji,’’ terang dia.
Menurut Suwanto, beberapa kendala situs sejarah belum dijadikan lokasi wisata karena belum ada nilai historis yang bisa digali. Padahal, beberapa makam aulia cukup populerdi Tuban. Seperti kompleks makam Syekh Achmad Cholil di Desa Rawasan (Jenu), Sunan Geseng di Desa Gesing (Semanding), dan Syekh Subakhir di Desa Tasikharjo (Jenu). ‘’Butuh ahli sejarah dan arkeolog yang mengkaji nilai historis tersebut,’’ tuturnya.
Lebih lanjut lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta ini menjelaskan, makam Sunan Bonang statusnya adalah cagar budaya nasional.
Sementara makam Ibrahim Asmoroqondi dan makam Sunan Bejagung berstatus cagar budaya provinsi. Setelah disahkannya Perda Nomor 15 Tahun 2020 tentang Cagar Budaya, harapannya lebih banyak cagar budaya yang bisa dikelola jadi lokasi wisata dan menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar.

Artikel Terkait

Most Read

Pengeboran Sumur Gas JTB Tahap Vital

Sentra Kuliner Tirtonadi Butuh Perawatan

Persiapan Pentas, Rutin Latihan

Batata Cedera Usai Lawan Persebaya

Artikel Terbaru


/