- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Program dana abadi pendidikan dipastikan mulai tahun ini. Pemkab Bojonegoro mengalokasikan Rp 535 miliar untuk dana abadi pendidikan di Perubahan-APBD 2022. Besaran P-APBD nanti diproyeksi mencapai Rp 7,03 triliun.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bojonegoro Lasuri mengatakan, dana abadi tengah dialokasikan di P-APBD sebesar Rp 535 miliar. Itu sesuai rencana awal pemkab memulai program dana abadi pendidikan tahun ini. ‘’Alokasi dana abadi pendidikan tetap dari DBH (dana bagi hasil) migas,’’ jelasnya.
Besarannya minimal 30 persen dari DBH migas. Tahun ini target DBH migas Rp 1,2 triliun. Namun, hingga kini target itu masih belum tercapai. Besaran P-APBD menjadi Rp 7,03 triliun karena ada dana abadi. Padahal, belanja P-APBD tahun ini sebesar Rp 6,5 triliun. Adanya pembiayaan dana abadi, tentu P-APBD menjadi Rp 7 triliun lebih. APBD induk sebesar Rp 5,9 triliun. Kenaikan P-APBD karena ada sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) baru dimasukkan.
- Advertisement -
Lasuri menjelaskan, dana abadi pendidikan ditargetkan Rp 3 triliun dan ditargetkan bisa tercapai lima tahun. Sehingga, setiap tahun pemkab rajin mengalokasikan Rp 500 miliar lebih untuk dana abadi.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro Ibnu Soeyoeti mengatakan, hingga kini DBH migas masih belum ada penambahan. Posisi transfer DBH migas masih Rp 722 miliar. Masih ada Rp 478 miliar lagi target transfer belum terealisasi.
‘’Transfer DBH migas dilakukan setiap tiga bulan sekali,’’ jelasnya.
Dalam setahun ada empat kali transfer. Transfer DBH migas masih sisa dua kali lagi. Yakni, transfer ketiga dan keempat. Ibnu berharap, dua kali transfer itu bisa mencapai target ditetapkan. (zim/rij)
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Program dana abadi pendidikan dipastikan mulai tahun ini. Pemkab Bojonegoro mengalokasikan Rp 535 miliar untuk dana abadi pendidikan di Perubahan-APBD 2022. Besaran P-APBD nanti diproyeksi mencapai Rp 7,03 triliun.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bojonegoro Lasuri mengatakan, dana abadi tengah dialokasikan di P-APBD sebesar Rp 535 miliar. Itu sesuai rencana awal pemkab memulai program dana abadi pendidikan tahun ini. ‘’Alokasi dana abadi pendidikan tetap dari DBH (dana bagi hasil) migas,’’ jelasnya.
Besarannya minimal 30 persen dari DBH migas. Tahun ini target DBH migas Rp 1,2 triliun. Namun, hingga kini target itu masih belum tercapai. Besaran P-APBD menjadi Rp 7,03 triliun karena ada dana abadi. Padahal, belanja P-APBD tahun ini sebesar Rp 6,5 triliun. Adanya pembiayaan dana abadi, tentu P-APBD menjadi Rp 7 triliun lebih. APBD induk sebesar Rp 5,9 triliun. Kenaikan P-APBD karena ada sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) baru dimasukkan.
- Advertisement -
Lasuri menjelaskan, dana abadi pendidikan ditargetkan Rp 3 triliun dan ditargetkan bisa tercapai lima tahun. Sehingga, setiap tahun pemkab rajin mengalokasikan Rp 500 miliar lebih untuk dana abadi.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro Ibnu Soeyoeti mengatakan, hingga kini DBH migas masih belum ada penambahan. Posisi transfer DBH migas masih Rp 722 miliar. Masih ada Rp 478 miliar lagi target transfer belum terealisasi.
‘’Transfer DBH migas dilakukan setiap tiga bulan sekali,’’ jelasnya.
Dalam setahun ada empat kali transfer. Transfer DBH migas masih sisa dua kali lagi. Yakni, transfer ketiga dan keempat. Ibnu berharap, dua kali transfer itu bisa mencapai target ditetapkan. (zim/rij)