’’Lima tahun terakhir posisinya masih sama, namun dari sisi angka mengalami penurunan.”
Kiki Ferdiana, Kepala BPS Bojonegoro
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Kemiskinan masih menjadi permasalahan pelik bagi Bojonegoro yang memiliki APBD menembus Rp 7 triliun. Selama lima tahun terakhir angka kemiskinan tetap berkutat posisi 11 tertinggi di Jawa Timur. Meskipun, pada 2022 angka kemiskinan turun dibanding 2021 dan 2020.
Bahkan, jumlah penduduk miskin Bojonegoro masuk sembilan besar di Jatim.
Sehingga masuk jajaran atas kemiskinan dari 38 kota dan kabupetan. Namun, jumlah tersebut sebenarnya tidak bisa dibandingkan dengan kabupaten lain.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) pusat, angka kemiskinan Bojonegoro tidak beranjak dari urutan 11 tertinggi di Jatim dengan 12,21 persen. Meski, mengalami penurunan 1,06 persen dari 2021 mencapai 13,27 persen.
Sedangkan berdasar data BPS Bojonegoro, pada publikasi Bojonegoro Dalam Angka jumlah penduduk miskin 2022 mencapai 153,40 ribu jiwa. Masuk sembilan besar penduduk miskin terbanyak se Jatim. Meski sebenarnya mengalami penurunan dari 166,52 ribu jiwa pada 2021.
Kepala BPS Bojonegoro Kiki Ferdiana mengatakan, angka kemiskinan dari tahun ke tahun posisinya tidak mengalami perubahan, yakni urutan 11 teratas se Jatim. ‘’Lima tahun terakhir posisinya masih sama, namun dari sisi angka mengalami penurunan,” jelasnya ditemui Selasa (28/2).
Angka kemiskinan sempat naik pada 2020 dengan 12,87 persen dan 2021 sebesar 13,27 persen akibat pandemi korona. Sedangkan, 2022 mengalami penurunan.
Menurut Kiki, perlu intervensi program lebih untuk menurunkan angka kemiskinan. Terlebih BPS selalu mengirimkan data terbaru ke pemkab untuk menjadi acuan program. ‘’Program penurunan sudah berdampak, tapi perlu intervensi lagi,” jelasnya.
Kiki menjelaskan, urutan sembilan terkait jumlah penduduk miskin tidak bisa dibandingkan dengan kota/kabupaten lain. Namun, perbandingan bisa dilakukan pada persentase. Kota/kabupaten dengan jumlah penduduk besar, tentu jumlah penduduk miskin juga tinggi. Perlu dipersentasikan angka kemiskinan mungkin kecil. (irv/rij)