23.7 C
Bojonegoro
Tuesday, March 21, 2023

Ketinggian Air Bengawan Solo Mulai Naik

- Advertisement -

Radar Tuban – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tuban dan sekitarnya pada Minggu (29/11) malam masih bersifat parsial atau tidak menyeluruh. Kondisi ini belum terlalu memicu kenaikan tinggi muka air (TMA) Bengawan Solo.

Meski demikian, pergerakan TMA patut diwaspadai karena terus mengalami kenaikan. Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Yudi Irwanto menjelaskan, hingga kemarin (30/11) TMA Bengawan Solo masih normal. Tidak terjadi luapan.

Meski masih di bawah siaga hijau atau kategori normal, TMA mulai menunjukkan pergerakan atau kenaikan yang cukup signifikan. ‘’Ada kenaikan, tapi masih normal,’’ ujar dia. Mantan kabag umum setda itu mengatakan, kenaikan tinggi muka air terjadi hampir di seluruh titik.

Di Bendungan Karangnongko, Ngawi, TMA mengalami elevasi dari pekan lalu 21,56 meter (m) menjadi 23,25 m. Di Bojonegoro, dari ketinggian awal 6,52 m menjadi 10,25 m. Sementara di Babat, Lamongan dari 4,46 m menjadi 6,03 m. ‘’Kenaikan tersebut dipengaruhi faktor hujan yang mulai turun di sejumlah wilayah,’’ kata dia.

Yudi menjelaskan, TMA Bengawan Solo masuk siaga hijau jika elevasi di Karangnongko ber ada pada 29 m, siaga kuning 29,5 m, dan siaga merah 30 m.

- Advertisement -

Di Bojonegoro, dinyatakan siaga hijau jika ketinggian 13 m, siaga kuning 14 m, dan siaga merah 15 m. Melihat pergerakan air yang terus naik sejak pekan lalu, menurut dia, sangat mungkin sejumlah wilayah aliran Bengawan Solo sewaktu-waktu menetapkan status siaga.

Meski demikian, hingga kemarin belum ada persiapan dari BPBD Tuban untuk evakuasi kor ban banjir. Padahal, ancaman bencana hidrometeorologi sudah di depan mata. Menanggapi hal tersebut, Yudi mengaku tenda darurat akan disiapkan jika ada tanda-tanda siaga.

Sementara saat ini kondisi bengawan masih dikategorikan normal. ‘’Kalau ada tanda-tanda siaga akan kami dirikan posko di lokasi bencana,’’ kata dia.

Radar Tuban – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tuban dan sekitarnya pada Minggu (29/11) malam masih bersifat parsial atau tidak menyeluruh. Kondisi ini belum terlalu memicu kenaikan tinggi muka air (TMA) Bengawan Solo.

Meski demikian, pergerakan TMA patut diwaspadai karena terus mengalami kenaikan. Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Yudi Irwanto menjelaskan, hingga kemarin (30/11) TMA Bengawan Solo masih normal. Tidak terjadi luapan.

Meski masih di bawah siaga hijau atau kategori normal, TMA mulai menunjukkan pergerakan atau kenaikan yang cukup signifikan. ‘’Ada kenaikan, tapi masih normal,’’ ujar dia. Mantan kabag umum setda itu mengatakan, kenaikan tinggi muka air terjadi hampir di seluruh titik.

Di Bendungan Karangnongko, Ngawi, TMA mengalami elevasi dari pekan lalu 21,56 meter (m) menjadi 23,25 m. Di Bojonegoro, dari ketinggian awal 6,52 m menjadi 10,25 m. Sementara di Babat, Lamongan dari 4,46 m menjadi 6,03 m. ‘’Kenaikan tersebut dipengaruhi faktor hujan yang mulai turun di sejumlah wilayah,’’ kata dia.

Yudi menjelaskan, TMA Bengawan Solo masuk siaga hijau jika elevasi di Karangnongko ber ada pada 29 m, siaga kuning 29,5 m, dan siaga merah 30 m.

- Advertisement -

Di Bojonegoro, dinyatakan siaga hijau jika ketinggian 13 m, siaga kuning 14 m, dan siaga merah 15 m. Melihat pergerakan air yang terus naik sejak pekan lalu, menurut dia, sangat mungkin sejumlah wilayah aliran Bengawan Solo sewaktu-waktu menetapkan status siaga.

Meski demikian, hingga kemarin belum ada persiapan dari BPBD Tuban untuk evakuasi kor ban banjir. Padahal, ancaman bencana hidrometeorologi sudah di depan mata. Menanggapi hal tersebut, Yudi mengaku tenda darurat akan disiapkan jika ada tanda-tanda siaga.

Sementara saat ini kondisi bengawan masih dikategorikan normal. ‘’Kalau ada tanda-tanda siaga akan kami dirikan posko di lokasi bencana,’’ kata dia.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Suka Dengerin Musik Rock

Harga Kebutuhan Pokok Masih Stabil


/