BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Gedung Pasar Wisata masih mangkrak. Hingga kemarin (31/10) pemkab belum memiliki rencana untuk memanfaatkan gedung itu. Padahal, gedung itu dibangun dengan anggaran mencapai Rp 68 miliar.
Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro Didik Trisetyo Purnomo mengatakan, belum ada kejelasan pemanfaatan Pasar Wisata. Pemkab belum memberikan keterangan apapun terkait dengan pasar itu.
‘’Tahun ini dipastikan tidak akan dimanfaatkan. Tahun depan pemkab juga belum ada rencana apapun,’’ ujar Didik.
Menurut Didik, pasar itu dibangun dengan alokasi anggaran Rp 68 miliar. Harapannya, pasar itu bisa menjadi pusat perekonomian baru di Bojonegoro. Sayangnya, pasar itu hingga kini masih belum berpenghuni.
Pasar Wisata awalnya diperuntukan bagi pedagang Pasar Kota. Namun, Pedagang Pasar Kota menolak pindah ke pasar baru itu. Lokasinya dianggap tidak representatif. Desain pasarnya juga ditolak oleh pedagang karena tidak sesuai.
‘’Ini yang harus dicarikan solusi,’’ tegasnya.
Didik melanjutkan, pedagang Pasar Kota dipastikan tidak akan mau pindah. Sehingga, opsi lainnya perlu dicari. Yakni, dengan mengundang pedagang baru untuk berjualan di pasar itu. Sehingga, gedung pasar bisa dimanfaatkan.
‘’Undang saja pedagang baru untuk berjualan di situ. Jangan pedagang Pasar Kota,’’ sarannya.
Pasar Wisata dibangun dengan nama Pasar Banjarejo II. Alokasi anggarannya sebesar Rp 73,5 miliar. Lelang dimenangkan oleh PT Citra Prasasti Konsorindo dengan nilai kontrak 68 miliar. Pasar diresmikan pada Januari 2022 lalu.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Bojonegoro Sukaemi masih sulit dikonfirmasi. Saat dikonformasi via ponselnya tidak menjawab. (zim/msu)