Radar Tuban – Di antara 13 proyek strategis nasional di Tuban, pembangunan jalur rel kereta api (KA) sepertinya menjadi prioritas utama yang didahulukan. Pembangunan relnya diproyeksikan untuk menunjang transportasi pembangunan kilang Grass Root Refinery (GRR) di Kecamatan Jenu.
Pembangunannya diagendakan dalam waktu dekat. Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tuban Agung Triwibowo mengatakan, pembangunan rel KA jalur Babat-Tuban-Lasem sepenuhnya ditangani pemerintah pusat.
Karena itu, pembebasan lahan, pendanaan, dan pembangunannya sepenuhnya ditangani PT Kereta Api Indonesia (KAI). ‘’Pemkab Tuban sebatas memberi masukan sebagai pemangku wilayah,’’ tuturnya. Mantan camat Merakurak ini menyampaikan, mengacu hasil rapat, pembangunan rel KA dimulai dari jalur Babat-Tuban.
Selanjutnya di bangun jalur Tuban-Lasem. Pertimbangannya, untuk mempermudah dan mempercepat mobilitas dari Surabaya menuju kilang GRR di Kecamatan Jenu. Direncanakan, stasiun KA ditempatkan di wilayah Kecamatan Jenu.
Mantan sekretaris Bappeda Tuban ini mengemukakan, KA adalah proyek strategis nasional yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di bawah Presiden Joko Widodo.
Target pembangunannya diupayakan tuntas sebelum berakhirnya masa jabatan presiden pada 2024. ‘’Pesan gubernur demikian, proyek-proyek nasional ini harus tuntas sebelum 2024,’’ tegasnya. Agung mengatakan, usul Pemkab Tuban tak berubah.
Yakni, jalur KA diharapkan tidak mengganggu jalan protokol dan kawasan padat penduduk. Praktis, jalur lama KA yang melintasi tengah kota tidak akan dioperasikan lagi. Termasuk stasiun di Kelurahan Doromukti, Kecamatan Tuban juga nyaris tidak mungkin dihidupkan kembali.
‘’Tidak mungkin mengaktifkan jalur lama. Lokasi baru rel nantinya ditentukan oleh konsultan yang membidangi,’’ tegasnya. Agung menyampaikan, melihat proses kajian KA yang saat ini terus berjalan, bukan tidak mungkin proyek tersebut akan dimulai dalam waktu dekat.
Bisa jadi lebih dulu berdiri daripada jalan tol Gresik– Tuban- Demak yang sudah lama direncanakan. ‘’Bisa jadi dua pembangunan itu dimulai beriringan, semua tergantung keputusan pemerintah pusat,’’ kata dia.