23.8 C
Bojonegoro
Friday, June 9, 2023

Pembahasan Raperda Butuh Partisipasi Publik

Perda Dana Abadi Bojonegoro Diterget Tuntas Sebelum P-APBD

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar BojonegoroRaperda dana abadi pendidikan mulai dibahas hari ini. Karena, ditarget tuntas sebelum perubahan (P) APBD 2022, agar bisa memarkir anggaran Rp 1 triliun.

 

Secepatnya digelar focus group discution (FGD) membahas naskah akademik raperda itu. Sehingga, berpotensi ada revisi.

 

‘’FGD ini kan semacam public hearing. Jadi, selain pemkab dan DPRD juga akan ada masyarakat,’’ ungkap Anggota Pansus Raperda Dana Abadi Pendidikan Berkelanjutan DPRD Sigit Kushariyanto.

- Advertisement -

 

Menurut Sigit, masukan dari berbagai pihak terkait naskah akademik raperda dana abadi sangat dibutuhkan. Sebab, naskah akademik yang dituangkan dalam perda itu masih butuh penyempurnaan.

 

Misalnya, di naskah akademiknya tertuang bahwa raperda itu hanya akan mengkaver pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan dasar dan menengah tidak terkaver. Maka, perlu masukan dari berbagai pihak, apakah bisa mengkaver semua jenjang atau tidak.

 

Raperda dana abadi pendidikan berkelanjutan memang harus mengkaver semua jenjang pendidikan. Sehingga, pendidikan di Bojonegoro bisa merata. ‘’Memang harus di semua jenjang idealnya,’’ jelasnya.

 

Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto mengatakan, raperda dana abadi dipastikan segera dibahas. Sebab, semua fraksi di DPRD setuju dengan raperda itu. Namun, naskah akademiknya perlu ada penyempurnaan. ‘’Detail-detailnya akan dibahas,’’ jelasnya.

 

Naskah akademik raperda dana abadi dibuat oleh Universitas Gadjah Mada Jogjakarta. Namun, masih tetap membutuhkan penyempurnaan. Penyempurnaan itu dari berbagai masukan dalam FGD.

 

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro Ibnu Soeyoeti mengatakan, FGD akan menghadirkan berbagai kalangan. Sehingga, bisa menyempurnakan kekurangan-kekurangan naskah akademiknya. Termasuk rencana mengalokasikan Rp 1 triliun setiap tahun di APBD untuk dana itu.

 

‘’Tiga tahun memang Rp 3 triliun. Namun, setoip tahun berapa itu kan belum diputuskan,’’ jelasnya.

 

Pembahasan dana abadi harus dilakukan dengan cepat. Sebab, raperda itu harus disahkan sebelum pembahasan P-APBD tahun ini. Rencananya dana abadi sudah dipasang Rp 1 triliun di P APBD mendatang. Karena itu pembahasanya harus dikebut dan selesai sebelum pembahasan P-APBD. (zim/msu)

BOJONEGORO, Radar BojonegoroRaperda dana abadi pendidikan mulai dibahas hari ini. Karena, ditarget tuntas sebelum perubahan (P) APBD 2022, agar bisa memarkir anggaran Rp 1 triliun.

 

Secepatnya digelar focus group discution (FGD) membahas naskah akademik raperda itu. Sehingga, berpotensi ada revisi.

 

‘’FGD ini kan semacam public hearing. Jadi, selain pemkab dan DPRD juga akan ada masyarakat,’’ ungkap Anggota Pansus Raperda Dana Abadi Pendidikan Berkelanjutan DPRD Sigit Kushariyanto.

- Advertisement -

 

Menurut Sigit, masukan dari berbagai pihak terkait naskah akademik raperda dana abadi sangat dibutuhkan. Sebab, naskah akademik yang dituangkan dalam perda itu masih butuh penyempurnaan.

 

Misalnya, di naskah akademiknya tertuang bahwa raperda itu hanya akan mengkaver pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan dasar dan menengah tidak terkaver. Maka, perlu masukan dari berbagai pihak, apakah bisa mengkaver semua jenjang atau tidak.

 

Raperda dana abadi pendidikan berkelanjutan memang harus mengkaver semua jenjang pendidikan. Sehingga, pendidikan di Bojonegoro bisa merata. ‘’Memang harus di semua jenjang idealnya,’’ jelasnya.

 

Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto mengatakan, raperda dana abadi dipastikan segera dibahas. Sebab, semua fraksi di DPRD setuju dengan raperda itu. Namun, naskah akademiknya perlu ada penyempurnaan. ‘’Detail-detailnya akan dibahas,’’ jelasnya.

 

Naskah akademik raperda dana abadi dibuat oleh Universitas Gadjah Mada Jogjakarta. Namun, masih tetap membutuhkan penyempurnaan. Penyempurnaan itu dari berbagai masukan dalam FGD.

 

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro Ibnu Soeyoeti mengatakan, FGD akan menghadirkan berbagai kalangan. Sehingga, bisa menyempurnakan kekurangan-kekurangan naskah akademiknya. Termasuk rencana mengalokasikan Rp 1 triliun setiap tahun di APBD untuk dana itu.

 

‘’Tiga tahun memang Rp 3 triliun. Namun, setoip tahun berapa itu kan belum diputuskan,’’ jelasnya.

 

Pembahasan dana abadi harus dilakukan dengan cepat. Sebab, raperda itu harus disahkan sebelum pembahasan P-APBD tahun ini. Rencananya dana abadi sudah dipasang Rp 1 triliun di P APBD mendatang. Karena itu pembahasanya harus dikebut dan selesai sebelum pembahasan P-APBD. (zim/msu)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/