BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – SDN Balenrejo Kecamatan Balen mengalami kerusakan sejak 2018. Kondisi kian parah pada 2021 hingga sekarang. Plafon-plafon ambrol, kayu atap keropos, genteng berjatuhan, dinding terkelupas, hingga papan tulis bolong. Kondisi ini membahayakan keselamatan para siswa saat belajar. Butuh perhatian dari pemerintah untuk perbaikan mengingat APBD Bojonegoro menembus Rp 7 triliun.
Endah Nurivayanti salah satu guru mengatakan, ruang kelas I dan IV rusak parah. Satu ruang kelas pernah diperbaiki pada 2015, tapi saat ini kondisi dinding banyak terkelupas. ‘’Tapi kondisi atap jauh lebih baik dibanding dua kelas lainnya,’’ ujarnya kemarin (28/2).
Menurut dia, saat hujan angin, anak-anak segera dipulangkan lebih awal karena kondisinya berbahaya. Kalau hanya angin saja, para siswa dipindahkan ke musala. Genteng sering rontok dan plafon rawan ambrol. Terlebih di ruang kelas IV, plafon melembung rentan runtuh.
Iva mengatakan, sejak 2019 sekolah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro. Juga menulis di data pokok pendidikan (dapodik) tentang kerusakan sekolah. Tapi, masih belum dilakukan perbaikan dengan dalih jumlah siswa sedikit. Tim disdik juga belum pernah datang ke lokasi. ‘’Setiap awal tahun pihak sekolah selalu mengajukan proposal ke disdik,’’ katanya.
Dia berharap, segera ada perbaikan, terlebih lokasinya di tepi jalan raya dan dekat kantor Kecamatan Balen. Juga, satu-satunya SD di desa tersebut. ‘’Karena orang tua akan mencari sekolah yang aman. Kalau kondisi tetap begini, khawatir murid akan semakin sedikit,’’ keluhnya.
Sekretaris Disdik Suyanto mengatakan, perbaikan sekolah tidak berdasar jumlah siswa. Tapi, berdasar dapodik, usulan dari lembaga, serta hasil verifikasi tim disdik. ‘’Kalau penambahan ruang kelas baru ada syarat tertentu, seperti punya lokasi dan jumlah kelas kurang dari hasil jumlah murid,’’ jelasnya. (ewi/rij)
