- Advertisement -
BLORA – Sebanyak 60 polisi gendut dalam pengawasan serius. Berat badan para polisi gendut ini antara 80 kilogram sampai 110 kilogram. Kapolres Blora, AKBP Saptono menginstruksikan mereka mengikuti program penurunan berat badan.
Mereka merupakan anggota korp Bhayangkara dari berbagai pangkat. Mulai dari perwira maupun bintara. Dari pangkat brigadir polisi dua (bripda) sampai komisaris polisi (kompol). Tentu, dengan tubuh gendut itu kinerja polisi dinilai kurang lincah.
Kapolres Blora, AKBP Saptono mengatakan, dari 240 polisi yang bertugas di polres, diketahui ada 60 anggotanya kelebihan berat badan atau gendut. Sehingga, Kapolres memerintahkan anggotanya yang berbadan gendut untuk lari siang. Program penurunan berat badan dimulai Januari ini. “Program penurunan berat badan bagi polisi gendut sesuai instruksi dari Kapolri dan Kapolda beberapa bulan lalu,” tegasnya.
Selain mengikuti instruksi Kapolri, kata Kapolres, setidaknya program penurunan badan ini agar para polisi gendut memiliki badan lebih ideal. Tentu, orientasinya ketika kerja di lapangan, lebih sigap dan lincah, serta menjaga kesehatan badan. Hal ini bisa meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Dari penilaian Kapolres, berat badan 60 anggota ini dianggap tidak proporsional dengan tinggi badannya, dan kelebihan berat badan, ketika berpakaian dinas dilihat kurang manis.
- Advertisement -
Program penurunan badan ini, ujar Kapolres, wajib diikuti 60 anggota dan berlangsung sampai berat badan dianggap ideal. Polisi gendut ini mengikuti lari siang setiap Rabu. Nantinya, melibatkan tim dokter kepolisian dan kesehatan untuk mengecek postur anggota tersebut.
“Kalau postur tubuh polisi ideal kan bagus dilihatnya. Karena menjaga penampilan itu merupakan faktor utama penunjang pelayanan masyarakat,” ucapnya. (fud/rij)
BLORA – Sebanyak 60 polisi gendut dalam pengawasan serius. Berat badan para polisi gendut ini antara 80 kilogram sampai 110 kilogram. Kapolres Blora, AKBP Saptono menginstruksikan mereka mengikuti program penurunan berat badan.
Mereka merupakan anggota korp Bhayangkara dari berbagai pangkat. Mulai dari perwira maupun bintara. Dari pangkat brigadir polisi dua (bripda) sampai komisaris polisi (kompol). Tentu, dengan tubuh gendut itu kinerja polisi dinilai kurang lincah.
Kapolres Blora, AKBP Saptono mengatakan, dari 240 polisi yang bertugas di polres, diketahui ada 60 anggotanya kelebihan berat badan atau gendut. Sehingga, Kapolres memerintahkan anggotanya yang berbadan gendut untuk lari siang. Program penurunan berat badan dimulai Januari ini. “Program penurunan berat badan bagi polisi gendut sesuai instruksi dari Kapolri dan Kapolda beberapa bulan lalu,” tegasnya.
Selain mengikuti instruksi Kapolri, kata Kapolres, setidaknya program penurunan badan ini agar para polisi gendut memiliki badan lebih ideal. Tentu, orientasinya ketika kerja di lapangan, lebih sigap dan lincah, serta menjaga kesehatan badan. Hal ini bisa meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Dari penilaian Kapolres, berat badan 60 anggota ini dianggap tidak proporsional dengan tinggi badannya, dan kelebihan berat badan, ketika berpakaian dinas dilihat kurang manis.
- Advertisement -
Program penurunan badan ini, ujar Kapolres, wajib diikuti 60 anggota dan berlangsung sampai berat badan dianggap ideal. Polisi gendut ini mengikuti lari siang setiap Rabu. Nantinya, melibatkan tim dokter kepolisian dan kesehatan untuk mengecek postur anggota tersebut.
“Kalau postur tubuh polisi ideal kan bagus dilihatnya. Karena menjaga penampilan itu merupakan faktor utama penunjang pelayanan masyarakat,” ucapnya. (fud/rij)