BLORA, Radar Bojonegoro – Temuan kasus penderita penyakit HIV/AIDS bertambah. Satu bulan terdapat 25 kasus orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Data terakhir hingga November terdapat 203 kasus, lebih banyak dibanding 2021.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P3) Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora Joko Budi Heri Santoso mengatakan, ditemukan 203 penderita HIV/AIDS hingga akhir November. Bulan lalu bertambah 15 kasus menjadi 25 kasus pada November. ‘’Untuk Desember masih pendataan,” terangnya.
Menurut dia, penyebab meningkatan kasus HIV/AIDS dibanding 2021, karena aktif melakukan pelacakan dengan skrining. Saat mencari penyandang penyakit tersebut, pihaknya dibantu lembaga swadaya sosial, hingga teman sebaya.
‘’Kami banyak menggunakan teman sebaya bisa memengaruhi teman-temannya skrining, itu kan enggak mudah bisa masuk ke lingkungannya,” bebernya.
Menurutnya, penyakit-penyakit harus ada peran aktif berbagai pihak, tentu dengan dasar operasional. Dalam menanggulangi penyakit tersebut, pihaknya menetapkan delapan sasaran kunci kelompok berisiko terinfeksi HIV/AIDS.
Kelompok tersebut meliputi ibu hamil, penderita TBC (tuberkulosis), penderita IMS (infeksi menular seksual), penjaja seks, LSL (laki-laki suka laki-laki), waria, penasun (pengguna narkoba suntik), hingga warga binaan pemasyarakatan.
Meskipun aktif mencari 8 sasaran kunci kelompok, upaya belum maksimal. Sehingga tahun depan, dinkes akan melakukan sejumlah langkah-langkah menanggulangi penyakit tersebut.
‘’Pastinya strategi investigasi aktif tetap kami kerjakan, pemberdayaan ditingkatkan,” jelasnya.
Berdasar data dinkes kasus HIV/AIDS, rincian Januari 28 kasus, Februari 21 kasus, Maret 13 kasus, April 23 kasus, Mei 21 kasus, Juni 15 kasus. Juli 13 kasus, Agustus 17 kasus, September 16 kasus, Oktober 15 kasus, November 21 kasus. (luk/rij)