- Advertisement -
BLORA, Radar Bojonegoro – Para atlet paralympic bertanding di kejuaraan provinsi merebut 9 medali. Meliputi 3 emas, 3 perak, dan 3 perunggu. Saat ini bertengger di 15 besar dari 35 kota/kabupaten se Jawa Tengah. Pelatih berharap dapat sentuhan anggaran oleh Pemkab Blora agar prestasi terus mengalir.
“Sebuah kebanggaan bagi warga Blora. Meski tidak ada anggaran, tapi para atlet tetap semangat meraih prestasi,” kata Ketua National Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) Blora Sriono Abdul Qohar kemarin (28/10).
Sriono memaparkan sembilan medali (3 emas, 3 perak, dan 3 perunggu) mampu diraih ajang tahunan. Capaian itu menempatkan Blora urutan ke 15 dari 35 kabupaten/kota. Namun wilayah Muria Raya, Blora menempati urutan pertama disusul Kabupaten Jepara.
- Advertisement -
Dalam Kejurprov 2022 ini, NPCI Blora memberangkatkan 9 atlet dan 4 ofisial. Enam atlet mampu menyumbangkan medali.
Mereka bertanding di dua cabang olahraga (cabor). Yakni cabor bulutangkis, cabor atletik meliputi tolak peluru, lempar cakram, dan lari 400 meter.
Sriono berharap capaian para atlet bisa membuka mata Pemkab Blora mengucurkan anggaran tiap tahun untuk NPCI Blora. Menurutnya, hal itu dapat memicu para atlet disabilitas lebih berprestasi. “Kejuaraan-kejuaraan lain di depan mata menanti. Jangan sampai gara-gara masalah anggaran menghambat prestasi adik-adik difabel tidak bisa ikut kejuaraan,” harapnya.
Mengikuti Kejurprov 2022 ini, NPCI mengalokasikan anggaran berasal dari kontribusi atlet peraih medali emas saat event Pekan Paralympic Nasional (Pepernas) 2021. Langkah ini menyusul tidak adanya anggaran dari pemkab. “Mestinya anggaran ini untuk pembinaan atlet NPCI. Tapi bagaimana lagi. Tidak ada cara lain,” jelasnya. (luk/rij)
BLORA, Radar Bojonegoro – Para atlet paralympic bertanding di kejuaraan provinsi merebut 9 medali. Meliputi 3 emas, 3 perak, dan 3 perunggu. Saat ini bertengger di 15 besar dari 35 kota/kabupaten se Jawa Tengah. Pelatih berharap dapat sentuhan anggaran oleh Pemkab Blora agar prestasi terus mengalir.
“Sebuah kebanggaan bagi warga Blora. Meski tidak ada anggaran, tapi para atlet tetap semangat meraih prestasi,” kata Ketua National Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) Blora Sriono Abdul Qohar kemarin (28/10).
Sriono memaparkan sembilan medali (3 emas, 3 perak, dan 3 perunggu) mampu diraih ajang tahunan. Capaian itu menempatkan Blora urutan ke 15 dari 35 kabupaten/kota. Namun wilayah Muria Raya, Blora menempati urutan pertama disusul Kabupaten Jepara.
- Advertisement -
Dalam Kejurprov 2022 ini, NPCI Blora memberangkatkan 9 atlet dan 4 ofisial. Enam atlet mampu menyumbangkan medali.
Mereka bertanding di dua cabang olahraga (cabor). Yakni cabor bulutangkis, cabor atletik meliputi tolak peluru, lempar cakram, dan lari 400 meter.
Sriono berharap capaian para atlet bisa membuka mata Pemkab Blora mengucurkan anggaran tiap tahun untuk NPCI Blora. Menurutnya, hal itu dapat memicu para atlet disabilitas lebih berprestasi. “Kejuaraan-kejuaraan lain di depan mata menanti. Jangan sampai gara-gara masalah anggaran menghambat prestasi adik-adik difabel tidak bisa ikut kejuaraan,” harapnya.
Mengikuti Kejurprov 2022 ini, NPCI mengalokasikan anggaran berasal dari kontribusi atlet peraih medali emas saat event Pekan Paralympic Nasional (Pepernas) 2021. Langkah ini menyusul tidak adanya anggaran dari pemkab. “Mestinya anggaran ini untuk pembinaan atlet NPCI. Tapi bagaimana lagi. Tidak ada cara lain,” jelasnya. (luk/rij)