BLORA, Radar Bojonegoro – Perang sarung dikalangan remaja mulai merambah di Komplek Perumahan Mentul Kecamatan Cepu. Dari video yang beredar tampak puluhan remaja saling sabet menggunakan sarung. Polisi masih selidiki kejadian dan identitas remaja yang terlibat.
‘’Video viral yang menunjukan perang sarung masih kami selidiki. Ini anggota saya masih melakukan lidik. Hasil sementara bahwa dilakukan oleh kelompk anak usia SMP,’’ ujar Kasatreskrim Polres Blora AKP Supriyanto kemarin (28/3).
Supriyanto mengungkapkan, pihaknya belum bisa menyampaikan kronologis secara utuh. Sebab, data belum diperoleh secara resmi. Pihak kepolisian menduga kejadian perang sarung terjadi pada Senin malam. ‘’Sekitar pukul 24 tapi kita belum bisa memastikan,’’ katanya.
Menurutnya, kejadian tersebut terjadi seperti ada saling tantang antara kelompo. Remaja-remaja menganggap perang sarung sebagai tradisi di bulan puasa.
‘’Tapi tradisi ini tidak benar. Jangan sampai ini terulang lagi yang menimbulkan efek yang lebih fatal,’’ ujarnya.
Kapolsek Cepu AKP Agus Priyo Hatmoko membenarkan peristiwa tersebut terjadi di kawasan Mentul. Namun, pihaknya tidak mengetahui secara pasti waktu peristiwa tersebut terjadi. Sebab, tidak ada warga sekitar yang melaporkannya.
‘’Kami sudah cek situasi ke sana, dan persis tidak ada apa-apa, enggak ada yang tahu kalau ada perang sarung seperti itu,’’ terang dia.
Untuk mencegah peristiwa tersebut terulang kembali, pihaknya terus melakukan patroli dan mengimbau agar tidak melakukan tindakan yang sama. Pihaknya juga menyisir lokasi kejadian dan patroli setiap malam sampai subuh hingga pengamanan saat sahur.
‘’Tapi kan wilayah Cepu luas ya. Imbauannya jangan melakukan hal-hal yang tidak perlu, jaga kondusivitas dalam Ramadan ini dan cari aman saja,’’ jelasnya. (luk/zim)
