CEPU – Warga Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, terdampak penanaman pipa gas Gresik-Semarang (Gersem) proyek Pertamina Gas (Pertagas) berharap ada kompensasi tambahan. Sebab, setelah pengerjaan dimulai satu minggu lalu, ada beberapa rumah terkena dampak getaran mengakibatkan dinding retak. Priyadi salah satu warga terkena dampak mengatakan, di awal mulainya pengerjaan penanaman pipa dirinya dan warga lain sudah mendapatkan kompensasi. Namun, kompensasi ini hanya bangunan saja.
Sebab, ada depan rumah miliknya dirobohkan agar tidak mengganggu saat penggunaan pengerukan tanah. ”Untuk bangunan saja saya dan warga lain dapat kompensasi Rp 12 juta. Ditambah juga beberapa kompensasi pohon yang dirobohkan,” ujarnya.
Hanya, setelah pengerjaan penanaman pipa sejak seminggu terakhir, subkontraktor perlu bertanggung jawab atas dampak getaran dari alat berat. ”Bahkan tetangga belakang rumah saya rumahnya ada yang retak,” imbuhnya.
Selain itu, juga ada kerugian lain. Seperti dirinya sebagai jasa servis barang elektronik sejak pengerjaan penanam pipa membuat tempatnya kesulitan mengakses pelanggan. Jalan tertutup karena proses penanaman pipa. Terpaksa memutar dengan jalan sempit. ”Meski bangunan dapat ganti rugi terus untuk makan sehari-harinya ini apa,” keluhnya.
Lurah Balun Agus Istandar mengatakan, kerusakan dari dampak pengerjaan proyek pipa ini sebenarnya sudah dibahas saat sosialisasi. Dan sudah disampaikan ke humas PT Arandra Citra Mandiri selaku kontraktor.
Humas PT Arandra Citra Mandiri Iwan mengatakan, bersedia memberi ganti rugi terhadap rumah warga yang rusak akibat dampak getaran. ”Ini juga sudah kami lakukan pendataan yang akan kami berikan ganti rugi,” singkatnya.