’’Bantuan (penggunaan bantuan untuk kebutuhan) bisa bermanfaat secara maksimal’’.
ARIEF ROHMAN, Bupati Blora
’’Masih ada bantuan yang masih melenceng dari target’’.
DONI KURNIAWAN, Fraksi PPP DPRD Blora
BLORA, Radar Bojonegoro – Pencairan bantuan program keluarga harapan (PKH) tahap tiga mencapai Rp 27,3 miliar. Tersalur kepada 40.343 kelurga penerima manfaat (KPM). DPRD Blora mengimbau program bansos tidak disalahgunakan dan tersalur secepatnya.
Koordinator PKH Blora Rohim menjelaskan, penyaluran PKH tahap tiga sudah mencapai Rp 27,3 miliar. Jumlah tersebut telah dipastikan sesuai jumlah KPM yakni 40.343 keluarga.
Penyaluran merupakan termin kedua, termin pertama pada Juli lalu.
“Sudah bisa dicaikan oleh KPM melalui rekening masing-masing,” tuturnya kemarin (26/8).
Rohim menjelaskan, karena disalurkan langsung ke rekening memudahkan masyarakat mengambil langsung. Bantuan dari pusat tersebut diharapkan dipergunakan sesuai kebutuhan. Terutama bagi pendidikan dan kebutuhan keluarga dirasa penting atau primer.
“Kami hanya sebagai koordinator di daerah yang menentukan jumlahnya dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Sementara itu anggota Fraksi Partai PPP Doni Kurniawan mengimbau agar penyaluran bansos tidak melenceng dari sasaran. Menurutnya, ia pernah menerima laporan bahwa masih ada bantuan tidak tepat sasaran. “Masih ada bantuan yang masih melenceng dari target,” jelasnya saat penyampaian pandangan umum fraksi di gedung DPRD kemarin.
Hal senada disampaikan Bupati Blora Arief Rohman, yang memastikan, bahwa seluruh perangkat daerah terkait bantuan sosial supaya disalurkan kepada KPM yang berhak menerima. Selain itu berharap penggunaan disesuaikan peraturan yang ada.
“Sehingga bantuan tersebut bisa bermanfaat secara maksimal,” jelasnya. (luk/rij)