BLORA, Radar Bojoneoro – Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora hanya memiliki waktu tujuh hari untuk menuntaskan vaksinasi 11.000 dosis.
Karena, Pemprov Jawa Tengah mematok target itu, untuk percepatan penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Penyalurannya diprioritaskan wilayah dengan penyebaraan suspek PMK terbanyak dan sapi sehat.
Sekretaris Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora Hadi Praseno menjelaskan, vaksin PMK datang sabtu (25/6) dari Pemprov Jateng, saat ini masih disimpan di UPT kesehatan hewan.
Jumlah yang didapat mencapai 11.000 dosis vaksin. “Malam ini kami rapatkan untuk persiapan SDM yang menyalurkan dan pemetaan wilayah mana saja yang paling banyak suspek,” tuturnya kemarin (26/6).
Hadi menerangkan, distribusi vaksin akan dilakukan setelah pemetaan wilayah dengan tingkat penularan terbanyak suspek PMK, selain itu sapi yang disuntik vaksin diprioritaskan dalam kondisi sehat. Pihaknya beralasan agar sapi yang sehat kebal virus, tidak tertular sapi yang terjangkit PMK.
“Kami prioritaskan yang sehat dahulu agar tidak tertular, sedangkan yang sakit kami tetap upayakan dengan pengobatan,” jelasnya.
Menurut Hadi, jumlah tersebut belum cukup jika dibandingkan dengan jumlah populasi sapi daerah mencapi 200 ribu lebih, namun kedepan vaksin diberikan secara bertahap. Pihaknya diberikan tengggang waktu untuk menghabiskan vaksin selama satu minggu, sehingga petugas telah disiapkan mulai dari dokter hewan, medical verteriner, inseminator atau petugas yang menangani kawin suntik.
“Kami ditargetkan satu minggu harus habis,” tegas Hadi.
Untuk jumlah sapi yang terjangkit PMK di daerah semakin bertambah, data pada kamis (23/6) terdapat 1.615 ekor. Dengan perhitungan 31 sapi mati, potong bersyarat 3 ekor, dijual tanpa izin 3 ekor, dan sapi sembuh mencapai 721 ekor, sehingga sapi dalam penanganan terdapat 857 ekor.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DP4 Blora Tejo Yuwono menambahkan, penerimaan vaksin dari pemprov diberikan bertahap. Tahap kedua diberikan setelah tahap pertama tuntas, dijadwalkan satu minggu selesai. “Mungkin tahapannya bisa berkali-kali, setelah habis nanti ambil lagi,” tuturnya. (luk/msu)