KETUA Dewan Pendidikan Blora Sugiharto merasa prihatin dengan kondisi siswa putus sekolah. Menurutnya pemangku kebijakan perlu serius menangani, agar ke depan angkanya bisa berkurang. Sebab, pendidikan menjadi aset sumber daya manusia (SDM) mendatang.
“Prihatin sekali, butuh perhatian dan penanganan. Kami ingin komunikasikan agar ada solusi terbaik. Ke depan tidak terjadi, minimal berkurang,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro.
Menurut dia, program pendampingan perlu dirembug dahulu agar lebih akurat menuntaskan putus sekolah. Sedangkan, program pemulihan karakter siswa setelah pandemi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan stakeholeder terkait. Misalnya mengajak koordinasi dengan Kwarcab dan disdik.
‘’Agar segera ditangani karena Pramuka paling relevan untuk karakter siswa,” bebernya. (luk/rij)