- Advertisement -
BLORA, Radar Bojonegoro – Tahun ini penambahan populasi ternak sapi di Blora mencapai 8.000 ekor. Penambahan itu mengalami penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 9.000 ekor per tahun.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakikan) Kabupaten Blora Gundala Wijasena mengungkapkan, populasi ternak sapi di Blora tahun ini mencapai 239.000 ekor. Sedangkan tahun lalu (2018) sebanyak 231.000 ekor, atau naik 8.000 ekor dalam setahun. Sedangkan pada 2017 mencapai 222.000 ekor. Sehingga tahun lalu mengalami penambahan 9.000 ekor per tahun.
’’Blora menjadi daerah dengan potensi sapi terbanyak di Jawa Tengah (Jateng),’’ ujarnya kemarin (25/7).
Menurut dia, untuk mendorong peningkatan populasi sapi, setiap tahun digelar lomba sapi hasil ternak di Blora. Antara lain, jenis sapi bibit jantan peranakan ongole (PO), sapi bibit betina PO, sapi eksotis hasil penggemukan, sapi penggemukan badan usaha milik desa (BUMDes), dan kambing peranakan etawa. ’’Kegiatan ini untuk menyemangati para peternak dalam memelihara sapinya,’’ ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng Lalu M. Syafriadi mengatakan, Kota Sate tersebut menjadi salah satu daerah yang ditetapkan menjadi kota penghasil PO terbaik. Sesuai Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia tentang penetapan sapi PO yang diterima oleh Pemprov Jateng. ’’Oleh sebab itu perlu terus dipertahankan,’’ tuturnya.
- Advertisement -
Menurutnya, tidak hanya dari populasi yang dipertahankan, namun kualitas juga harus terus dipertahankan. ’’Populasi sudah banyak, tinggal gimana meningkatkan manajemen pemeliharaan yang lebih baik lagi,’’ imbuhnya.
BLORA, Radar Bojonegoro – Tahun ini penambahan populasi ternak sapi di Blora mencapai 8.000 ekor. Penambahan itu mengalami penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 9.000 ekor per tahun.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakikan) Kabupaten Blora Gundala Wijasena mengungkapkan, populasi ternak sapi di Blora tahun ini mencapai 239.000 ekor. Sedangkan tahun lalu (2018) sebanyak 231.000 ekor, atau naik 8.000 ekor dalam setahun. Sedangkan pada 2017 mencapai 222.000 ekor. Sehingga tahun lalu mengalami penambahan 9.000 ekor per tahun.
’’Blora menjadi daerah dengan potensi sapi terbanyak di Jawa Tengah (Jateng),’’ ujarnya kemarin (25/7).
Menurut dia, untuk mendorong peningkatan populasi sapi, setiap tahun digelar lomba sapi hasil ternak di Blora. Antara lain, jenis sapi bibit jantan peranakan ongole (PO), sapi bibit betina PO, sapi eksotis hasil penggemukan, sapi penggemukan badan usaha milik desa (BUMDes), dan kambing peranakan etawa. ’’Kegiatan ini untuk menyemangati para peternak dalam memelihara sapinya,’’ ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng Lalu M. Syafriadi mengatakan, Kota Sate tersebut menjadi salah satu daerah yang ditetapkan menjadi kota penghasil PO terbaik. Sesuai Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia tentang penetapan sapi PO yang diterima oleh Pemprov Jateng. ’’Oleh sebab itu perlu terus dipertahankan,’’ tuturnya.
- Advertisement -
Menurutnya, tidak hanya dari populasi yang dipertahankan, namun kualitas juga harus terus dipertahankan. ’’Populasi sudah banyak, tinggal gimana meningkatkan manajemen pemeliharaan yang lebih baik lagi,’’ imbuhnya.