BLORA, Radar Bojonegoro – Musik dengan irama distorsi keras sering diminati para pemuda Blora di era gempuran musik digital. Pertunjukan grup musik atau band berada di skena bawah tanah atau disebut underground masih berkembang hingga saat ini.
Anandya Rizkhi Prayogi, pemusik underground mengatakan, musik keras seperti aliran Metal, Hardcore, dan Punk masih terdengar eksistensinya di Blora. Aliran musik keras dianggap minoritas bagi masyarakat umum. Meski, aliran musik tersebut selalu bisa lepas dari kekosongan dan berhasil regenerasi.
Eksistensi skena underground di Kota Sate, ternyata sering adanya acara gigs mengandalkan koneksi band luar kota. ‘’Teman-teman dari luar kota biasanya ngelist Blora salah satu kota dikunjungi saat album tour. Misalnya dari Surabaya ada US Dollar Hardcore, ’’ ujar pemuda asal Kecamatan Randublatung tersebut.
Meski begitu, banyak band underground mati suri karena sulit mendapatkan panggung. Padahal, nyala komunitas-komunitas underground di Blora terbilang banyak. Ia akui kesulitan mendapat izin dan kurangnya ruang untuk mengekspresikan aliran musik tersebut.
‘’Problem utamanya tetap sama tentang perizinan. Di Randublatung sendiri ada BRSCK, Remember of Turtle. Sejak saya kecil masih jaya-jayanya musik underground,’’ jelasnya.
Musik underground tidak dipungkiri mengalami pasang surut, apalagi pandemi 2020 hingga 2022. Menurutnya, 2023 ini musik underground mulai kembali dinikmati. Hal itu terlihat ketika saat perhelatan musik underground, para pemuda Blora tampak antusias menikmati musik tersebut.
‘’Akhir-akhir ini mulai ramai lagi. Dari remaja sampai dewasa mulai kumpul-kumpul merancang agenda berikutnya setelah Lebaran nanti,’’ jelasnya.
Terpisah, Naro Yudha salah satu pegiat musik underground asal Bojonegoro mengakui komunitas dan pertunjukan skena musik bawah tanah di Blora kompak dan konsisten. Saat ia mengisi salah satu gigs di Blora, menurutnya kebersamaan menjaga nyawa musik underground patut diacungi jempol.
‘’Ada atmosfer berkesan baik dan hangat para penikmat musik lainnya khususnya luar Blora,’’ bebernya. (hul/rij)
