26 C
Bojonegoro
Sunday, May 28, 2023

Bupati Atensi Jangan Terjadi Pungli

Petani Tembakau Digelontor Rp 4,5 Miliar

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Rp 5,2 miliar, telah dikucurkan kepada 4.405 buruh tani tembakau.

 

Setiap penerima nominalnya Rp 300 ribu per bulan. Namun, penyaluran dirapel 4 bulan dengan total Rp 1,2 juta per orang. Pencairan ini menjadi atensi karena rawan terjadi pungutan liar (pungli).

 

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Blora, Indah Purwaningsih menyampaikan, BLT DBHCHT ini disalurkan khusus untuk para petani dan buruh tani tanaman tembakau, termasuk para buruh pabrik rokok.

- Advertisement -

 

“Di Blora, setelah kami lakukan pencocokkan data dari dinas pertanian dengan data kemiskinan, telah tervalidasi sebanyak 4.405 penerima,” ungkapnya.

Indah menjelaskan, jumlah itu terdiri 4.345 petani dan buruh tani tembakau, dan 60 buruh pabrik rokok. Semuanya tersebar di 57 desa, 12 kecamatan.

Penyaluran perdana BLT untuk para petani dan buruh tani tembakau dimulai di Desa Genjahan, Kecamatan Jiken melalui Bank Jateng.

 

Untuk besaran BLT DBHCHT satu keluarga Rp 300 ribu selama empat bulan berturut-turut.

 

“Dicairkan rangkap satu kali, sehingga total menerima Rp 1,2 juta per keluarga,” tuturnya.

 

Indah menambahkan, pencairan dilakukan di seluruh loket layanan Bank Jateng dengan membawa foto copy KTP dan blangko pemberitahuan penerima BLT DBHCHT.

 

Hasil verfal yang sebelumnya dibagikan melalui desa. Pencairan sudah dimulai Selasa (22/11) hingga Kamis (24/11).

 

“Kami beri alokasi 3 hari. Khusus di Genjahan ini kita datangkan mobil layanan keliling Bank Jateng,” pungkas Indah.

 

Bupati Blora Arief Rohman memastikan tidak ada potongan sedikitpun untuk penyaluran BLT DBHCHT. Disarankan kegiatan produktif.

 

“Kami pastikan tidak ada potongan. Utuh Rp 1,2 juta per keluarga, kita pantau langsung bersama forkopimda,” tegasnya.

Ketua Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, Minuman (FSP RTMM-SPSI) Blora Mahmudah mengungkapkan, penyaluran BLT DBHCHT baru berlangsung dua tahun terakhir.

 

Bantuan tersebut dapat membantu perekonomian para buruh di sektor tembakau.

 

“Harapan kami tetap berlanjut tahun mendatang,” ujarnya. (luk/msu)

BLORA, Radar Bojonegoro – Anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Rp 5,2 miliar, telah dikucurkan kepada 4.405 buruh tani tembakau.

 

Setiap penerima nominalnya Rp 300 ribu per bulan. Namun, penyaluran dirapel 4 bulan dengan total Rp 1,2 juta per orang. Pencairan ini menjadi atensi karena rawan terjadi pungutan liar (pungli).

 

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Blora, Indah Purwaningsih menyampaikan, BLT DBHCHT ini disalurkan khusus untuk para petani dan buruh tani tanaman tembakau, termasuk para buruh pabrik rokok.

- Advertisement -

 

“Di Blora, setelah kami lakukan pencocokkan data dari dinas pertanian dengan data kemiskinan, telah tervalidasi sebanyak 4.405 penerima,” ungkapnya.

Indah menjelaskan, jumlah itu terdiri 4.345 petani dan buruh tani tembakau, dan 60 buruh pabrik rokok. Semuanya tersebar di 57 desa, 12 kecamatan.

Penyaluran perdana BLT untuk para petani dan buruh tani tembakau dimulai di Desa Genjahan, Kecamatan Jiken melalui Bank Jateng.

 

Untuk besaran BLT DBHCHT satu keluarga Rp 300 ribu selama empat bulan berturut-turut.

 

“Dicairkan rangkap satu kali, sehingga total menerima Rp 1,2 juta per keluarga,” tuturnya.

 

Indah menambahkan, pencairan dilakukan di seluruh loket layanan Bank Jateng dengan membawa foto copy KTP dan blangko pemberitahuan penerima BLT DBHCHT.

 

Hasil verfal yang sebelumnya dibagikan melalui desa. Pencairan sudah dimulai Selasa (22/11) hingga Kamis (24/11).

 

“Kami beri alokasi 3 hari. Khusus di Genjahan ini kita datangkan mobil layanan keliling Bank Jateng,” pungkas Indah.

 

Bupati Blora Arief Rohman memastikan tidak ada potongan sedikitpun untuk penyaluran BLT DBHCHT. Disarankan kegiatan produktif.

 

“Kami pastikan tidak ada potongan. Utuh Rp 1,2 juta per keluarga, kita pantau langsung bersama forkopimda,” tegasnya.

Ketua Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, Minuman (FSP RTMM-SPSI) Blora Mahmudah mengungkapkan, penyaluran BLT DBHCHT baru berlangsung dua tahun terakhir.

 

Bantuan tersebut dapat membantu perekonomian para buruh di sektor tembakau.

 

“Harapan kami tetap berlanjut tahun mendatang,” ujarnya. (luk/msu)

Artikel Terkait

Most Read

Perindah Dinding dengan Seni Mural

Pelantikan Pengurus KONI Bojonegoro

Ingatkan Proyek Jalan Jangan Molor

Artikel Terbaru


/