Sebagai kemandirian, Eko Beny Arianto membuka sablon kaus. Setelah berjuang dua tahun, kini kausnya banyak dipesan hingga luar kota.
————————–
M. MAHFUDZ M., Blora
————————-
SEORANG bertubuh tambun keluar dari sebuah ruangan rumah sederhana. Dialah, Eko Beny Arianto, pebisnis sablon asli Kecamatan Cepu. Dari tangannya itu, karya kausnya banyak dipesan komunitas motor.
Produksi sablon kausnya yang khas, membuat pesanan tak hanya dari Blora. Tapi, sablon kaus asal Kecamatan Cepu ini sudah dijual hingga Madura, Lampung, dan Banjarmasin. Komunikasi pemasaran termasuk secara digital, membuat karyanya menusantara.
Eko sapaannya mengatakan, kebanyakan yang memburu produksi sablonnya ini sebelumnya sudah mengenal karyanya. Tentu, konsumen merasa cocok, sehingga kembali membelinya.
Banyak aral dan jalan ditapaki, hingga sablon kausnya ini menusantara. Dia menempuh usaha tidak mudah. Eko sudah menekuni jari-jemarinya belepotan dengan cat sablon ini selama dua tahun. Ketekunannya berkarya, membuatnya memiliki akses pemasaran.
Semula hanya teman-teman dekat tertarik karyanya. Kini sablon produksinya sudah merambah ke luar Pulau Jawa. ‘’Bahkan sekarang sampai kewalahan melayani pesanan,” ucapnya.
Pastinya saat ini dia mengaku semakin bersemangat memproduksi sablon kaus, mengingat pesanan kian bertambah. Eko terus menjaga kualitas sablon produksinya. Karena dengan kualitas dia banyak dipercaya banyak orang. Baginya kualitas itu sangat penting.
Eko tak sendirian. Banyaknya karya dia dibantu temannya. Dalam sehari, dia bisa memproduksi 5 lusin kaus. Order berlipat ketika masa kampanye pilkades. Dia mengakui kebanyakan pesanan karyanya dari komunitas. Terutama komunitas motor, karena banyak event. Juga, kalangan karang taruna dan sekolah.