27.8 C
Bojonegoro
Friday, June 2, 2023

Ibu Seharusnya Jadi Mitra Anak 

- Advertisement -

BLORA – Peran ibu zaman modern akan lebih sibuk ketimbang para ibu lawas. Sebab, revolusi industri informasi berjalan semakin cepat. Sehingga, anak-anak zaman sekarang lebih cepat menggunakan teknologi informasi tersebut. Kondisi ini menuntut ibu harus lebih bijak dalam menjalin komunikasi dengan anak. 

Kepala PAUD Aisiyah Blora, Ika Listiani mengatakan peran ibu saat ini harus benar-benar jeli kepada anak. Sebab, memberikan larangan terhadap anak tapi tidak memberikan teladan pada anak justru akan menjadi bumerang bagi diri sendiri. Misalkan, melarang anak untuk bermain gawai namun si ibu justru sibuk bermain gawai. ‘’Kalau melarang anak, para bunda harus bisa memberikan contoh. Sebab, anak saat ini lebih cerdas,’’ katanya. 

Dia mendorong agar ibu bisa lebih bijak dalam menjalin komunikasi dengan anak. Peran ibu kepada anak sebaiknya bisa menjadi mitra atau selayaknya teman. ‘’Bagaimana jika anak usia paud maupun anak pra remaja,’’ terang dia. 

Misalkan, sang anak sedang memasuki pubertas. Ibu harus benar-benar tahu cara bersikap. Saat anak sedang mengalami mimpi basah pertama atau menstruasi pertama, ibu memiliki peran penting sebagai tempat curhat dan bisa memberikan arahan. ‘’Ibu juga jangan sungkan jika memiliki salah agar bisa meminta maaf terhadap anak,’’ terang perempuan berjilbab itu. 

Ika, sapaan akrabnya melanjutkan, saat anak sedang merumuskan cita-citanya, sebaiknya ibu bisa menjadi tempat curhat yang tepat. Artinya, jangan terlebih dahulu memberikan vonis terhadap potensi anak. ‘’Membangun komunikasi yang baik terhadap anak itu penting saat ini,’’ kata dia. 

- Advertisement -

Ika menambahkan, bila anak sedang dalam masa pertumbuhan sebisa mungkin agar anak tidak diberikan permainan gawai. Sebab, khawatirnya anak akan terkungkung dengan benda tersebut. ‘’Lebih baik ajak bermainan yang lain. Misalkan kalau laki-laki ya diajak bermain yang ada gerakannya. Atau diajak dengan permainan lainnya,’’ tutur dia. 

Menurutnya, bermainan gawai pada anak justru akan menjadikan anak jarang bergerak. Kreativitas anak juga akan tersita dalam satu fokus saja. Sedangkan, anak juga akan jarang melakukan sosialisasi. ‘’Kotor tidak apa-apa. Lebih baik kotor agar anak banyak bergerak. Itu baik untuk pertumbuhan,’’ tandasnya.

BLORA – Peran ibu zaman modern akan lebih sibuk ketimbang para ibu lawas. Sebab, revolusi industri informasi berjalan semakin cepat. Sehingga, anak-anak zaman sekarang lebih cepat menggunakan teknologi informasi tersebut. Kondisi ini menuntut ibu harus lebih bijak dalam menjalin komunikasi dengan anak. 

Kepala PAUD Aisiyah Blora, Ika Listiani mengatakan peran ibu saat ini harus benar-benar jeli kepada anak. Sebab, memberikan larangan terhadap anak tapi tidak memberikan teladan pada anak justru akan menjadi bumerang bagi diri sendiri. Misalkan, melarang anak untuk bermain gawai namun si ibu justru sibuk bermain gawai. ‘’Kalau melarang anak, para bunda harus bisa memberikan contoh. Sebab, anak saat ini lebih cerdas,’’ katanya. 

Dia mendorong agar ibu bisa lebih bijak dalam menjalin komunikasi dengan anak. Peran ibu kepada anak sebaiknya bisa menjadi mitra atau selayaknya teman. ‘’Bagaimana jika anak usia paud maupun anak pra remaja,’’ terang dia. 

Misalkan, sang anak sedang memasuki pubertas. Ibu harus benar-benar tahu cara bersikap. Saat anak sedang mengalami mimpi basah pertama atau menstruasi pertama, ibu memiliki peran penting sebagai tempat curhat dan bisa memberikan arahan. ‘’Ibu juga jangan sungkan jika memiliki salah agar bisa meminta maaf terhadap anak,’’ terang perempuan berjilbab itu. 

Ika, sapaan akrabnya melanjutkan, saat anak sedang merumuskan cita-citanya, sebaiknya ibu bisa menjadi tempat curhat yang tepat. Artinya, jangan terlebih dahulu memberikan vonis terhadap potensi anak. ‘’Membangun komunikasi yang baik terhadap anak itu penting saat ini,’’ kata dia. 

- Advertisement -

Ika menambahkan, bila anak sedang dalam masa pertumbuhan sebisa mungkin agar anak tidak diberikan permainan gawai. Sebab, khawatirnya anak akan terkungkung dengan benda tersebut. ‘’Lebih baik ajak bermainan yang lain. Misalkan kalau laki-laki ya diajak bermain yang ada gerakannya. Atau diajak dengan permainan lainnya,’’ tutur dia. 

Menurutnya, bermainan gawai pada anak justru akan menjadikan anak jarang bergerak. Kreativitas anak juga akan tersita dalam satu fokus saja. Sedangkan, anak juga akan jarang melakukan sosialisasi. ‘’Kotor tidak apa-apa. Lebih baik kotor agar anak banyak bergerak. Itu baik untuk pertumbuhan,’’ tandasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Lebih Suka Belajar Bersama

Terus Bersinergi dengan Media


/