31 C
Bojonegoro
Thursday, March 23, 2023

Banyak Perlintasan KA tanpa Palang Pintu

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Perlintasan kereta api (KA) di Blora masih banyak yang belum memiliki palang pintu dan penjaga. Data dinas perumahan pemukiman dan perhubungan (dinrumkimhub) setempat, di Blora ada 31 perlintasan. Terdiri atas 21 perlintasan besar dan 10 perlintasan kecil. Hanya tujuh perlintasan yang memiliki palang pintu.

Kasi Angkutan dan Keselamatan Dinrumkimhub Blora Ngadiyanto mengatakan, banyak perlintasan tanpa palang pintu dan belum ada penambahan palang pintu hingga kemarin (22/7). Sedangkan penjagaannya, banyak dilakukan masyarakat sekitar secara swadaya. ’’Penjagaannya dilakukan swadaya oleh masyarakat sendiri,’’ ujarnya.

Kalaupun harus memasang palang pintu, menurut dia, membutuhkan anggaran cukup besar. Sebab banyak perlintasan kecil-kecil yang dibuat oleh warga sekitar untuk menyeberang. Perlintasan itu biasanya digunakan untuk jalan pintas warga dan hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. ’’Mau melarang bagaimana, itu masyarakatnya sendiri,’’ tukasnya. 

Selain itu, tambah dia, jarak antara satu perlintasan ke perlintasan lainnya cukup dekat. Hanya sekitar 200 meter. Selain dekat permukiman, juga berada di persawahan. 

Dia berharap, warga tidak membuat perlintasan lagi. Karena harus mempertimbangkan rel KA sekarang adalah double track. Sehingga frekuensi KA lebih banyak, bisa dari arah kiri dan kanan. ’’Warga harus selalu waspada saat melintasi rel kereta api,’’ tuturnya. 

BLORA, Radar Bojonegoro – Perlintasan kereta api (KA) di Blora masih banyak yang belum memiliki palang pintu dan penjaga. Data dinas perumahan pemukiman dan perhubungan (dinrumkimhub) setempat, di Blora ada 31 perlintasan. Terdiri atas 21 perlintasan besar dan 10 perlintasan kecil. Hanya tujuh perlintasan yang memiliki palang pintu.

Kasi Angkutan dan Keselamatan Dinrumkimhub Blora Ngadiyanto mengatakan, banyak perlintasan tanpa palang pintu dan belum ada penambahan palang pintu hingga kemarin (22/7). Sedangkan penjagaannya, banyak dilakukan masyarakat sekitar secara swadaya. ’’Penjagaannya dilakukan swadaya oleh masyarakat sendiri,’’ ujarnya.

Kalaupun harus memasang palang pintu, menurut dia, membutuhkan anggaran cukup besar. Sebab banyak perlintasan kecil-kecil yang dibuat oleh warga sekitar untuk menyeberang. Perlintasan itu biasanya digunakan untuk jalan pintas warga dan hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. ’’Mau melarang bagaimana, itu masyarakatnya sendiri,’’ tukasnya. 

Selain itu, tambah dia, jarak antara satu perlintasan ke perlintasan lainnya cukup dekat. Hanya sekitar 200 meter. Selain dekat permukiman, juga berada di persawahan. 

Dia berharap, warga tidak membuat perlintasan lagi. Karena harus mempertimbangkan rel KA sekarang adalah double track. Sehingga frekuensi KA lebih banyak, bisa dari arah kiri dan kanan. ’’Warga harus selalu waspada saat melintasi rel kereta api,’’ tuturnya. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Suka Mewarnai Pemandangan

Terungkap saat Disel Dijual di FB

Amankan Dua Motor tak Standar

Pikap v Motor, Bapak – Anak Tewas


/