CEPU – Rencana reaktivasi Lapangan Terbang Ngloram terus diproses. Tahapan reaktivasi dimulai tahun depan. Nantinya Lapter Ngloram ini juga dikonsep sebagai training area sekolah penerbangan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora Djati Walujastono mengatakan, saat ini Lapter Ngloram masih terdaftar sebagai bandara khusus, namun tidak aktif. Bandara khusus ini merupakan kelas IV.
Dia mengatakan, rencana untuk training area sekolah penerbangan Kemenhub. Nantinya penerbangan alternatif 1 adalah tiga jalur rute penerbangan yakni, Bandara Ngloram, Bandara Noto Hadinegoro Jember, dan Bandara Trunojoyo Sumenep-Madura.
Sedangkan alternatif dua, yakni tiga jalur rute Bandara Ngloram, Bandara Trunojoyo Sumenep, dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi. Untuk tahapan reaktivasi jangka pendek rencana dilakukan pada 2018.
Kemenhub akan menyusun beberapa dokumen. Antara lain masterplan (MP), rancana teknik terinci (RTT), amdal atau dokumen lingkungan, KKOP, feasible study dan dokumen lainnya. ’’Berikutnya adalah verifikasi fasilitas yang ada. Lalu, register Bandara Ngloram sebagai bandara umum,’’ bebernya.
Nantinya, setelah lapter ini aktif, bukan hanya Blora saja yang dilayani. Tapi ada empat wilayah. Yaitu Blora, Rembang, Bojonegoro, dan Ngawi. Diperkirakan nantinya banyak penumpang dari pegawai migas dan perusahaan lainnya di empat wilayah tersebut.
Djati menambahkan, sebenarnya pemkab dan masyarakat berharap agar Lapter Ngloram segera dioperasikan kembali. Sebab, beberapa tahun terakhir isu aktifnya lapter ini sering muncul dan hilang. Lalu, kemudian kabar revitalisasi Lapter Ngloram pada 2017 muncul lagi.
Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Perhubungan (Disrumkimhub) Blora Syamsul Arif mengatakan, saat ini Lapter Ngloram masih tahapan transfer aset dari Kementerian ESDM kepada Kemenhub. ’’Pemkab akan menyiapkan jalannya,” ucapnya.
