31 C
Bojonegoro
Monday, March 20, 2023

Meski Kekurangan Siswa

Disdik Belum Berencana Merger Sekolah

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Sekolah di Blora yang kekurangan siswa bisa sedikit lega. Tahun ini dinas pendidikan (disdik) setempat belum berencana melakukan merger atau penggabungan sekolah. Alasannya, merger tidak menjadi solusi permasalahan sekolah yang kekurangan siswa. Justru bisa membuat siswa kesulitan menuntaskan pendidikan.

 

Kepala Disdik Blora Aunur Rofiq mengatakan, pihaknya memastikan tahun ini tidak ada merger sekolah. Sekolah yang dimerger mengakibatkan peserta didik tersebut kesulitan menuntaskan pendidikan. Di daerah terpencil jarak dari rumah menuju sekolah menjadi alasan utama. Dikhawatirkan merger akan membuat siswa putus sekolah.

 

‘’Walaupun daerah terpencil, tahun ini kami pastikan tidak ada merger. Kami fokus terhadap pembenahan hal lain dahulu, seperti tingkat literasi. Juga fokus kesejahteraan guru tidak tetap yang belum linier,’’ ungkapnya.

- Advertisement -

 

Menurutnya, merger sekolah bisa dilakukan jika ada pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut. Penggabungan sekolah dilakukan dalam segi efisiensi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pertumbuhan penduduk tersebut bisa dilihat dari jumlah penerimaan peserta didik baru (PPDB) di  sekolah-sekolah.

 

‘’Misal ada peningkatan pertumbuhan penduduk di salah satu wilayah bisa jadi faktor untuk menggabungkan sekolah di wilayah tersebut,’’ jelasnya.

 

Subkor Kelembagaan SD dan SMP Disdik Blora Mimik Taryani menambahkan, di Blora ada 591 sekolah jenjang SD dan 100 sekolah jenjang SMP. Jumlah itu terdiri dari 570 SD negeri dan 21 SD swasta. Sedangkan untuk jumlah SMP terdiri atas 56 SMP negeri dan 44 SMP swasta.

 

‘’Data tersebut dari dapodik. Untuk tahun ini belum ada rencana merger,’’ ucapnya. (hul/zim)

BLORA, Radar Bojonegoro – Sekolah di Blora yang kekurangan siswa bisa sedikit lega. Tahun ini dinas pendidikan (disdik) setempat belum berencana melakukan merger atau penggabungan sekolah. Alasannya, merger tidak menjadi solusi permasalahan sekolah yang kekurangan siswa. Justru bisa membuat siswa kesulitan menuntaskan pendidikan.

 

Kepala Disdik Blora Aunur Rofiq mengatakan, pihaknya memastikan tahun ini tidak ada merger sekolah. Sekolah yang dimerger mengakibatkan peserta didik tersebut kesulitan menuntaskan pendidikan. Di daerah terpencil jarak dari rumah menuju sekolah menjadi alasan utama. Dikhawatirkan merger akan membuat siswa putus sekolah.

 

‘’Walaupun daerah terpencil, tahun ini kami pastikan tidak ada merger. Kami fokus terhadap pembenahan hal lain dahulu, seperti tingkat literasi. Juga fokus kesejahteraan guru tidak tetap yang belum linier,’’ ungkapnya.

- Advertisement -

 

Menurutnya, merger sekolah bisa dilakukan jika ada pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut. Penggabungan sekolah dilakukan dalam segi efisiensi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pertumbuhan penduduk tersebut bisa dilihat dari jumlah penerimaan peserta didik baru (PPDB) di  sekolah-sekolah.

 

‘’Misal ada peningkatan pertumbuhan penduduk di salah satu wilayah bisa jadi faktor untuk menggabungkan sekolah di wilayah tersebut,’’ jelasnya.

 

Subkor Kelembagaan SD dan SMP Disdik Blora Mimik Taryani menambahkan, di Blora ada 591 sekolah jenjang SD dan 100 sekolah jenjang SMP. Jumlah itu terdiri dari 570 SD negeri dan 21 SD swasta. Sedangkan untuk jumlah SMP terdiri atas 56 SMP negeri dan 44 SMP swasta.

 

‘’Data tersebut dari dapodik. Untuk tahun ini belum ada rencana merger,’’ ucapnya. (hul/zim)

Artikel Terkait

Most Read

Eksepsi Kades Kapas Kandas

Supi Dituntut Empat Tahun Penjara

Artikel Terbaru

Suka Dengerin Musik Rock

Harga Kebutuhan Pokok Masih Stabil


/