CEPU – Belum ada kepastian pembangunan Pasar Induk Cepu yang direncanakan tahun ini. Sejak disosialisasikan April lalu, hingga saat ini belum ada progres apapun. Kendalanya, dinas perdagangan koperasi dan UKM masih menunggu daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) dari Kementerian Perdagangan.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Blora Maskur mengatakan, sampai saat ini masih menunggu DIPA, dan belum ada kepastian akan turun. Sebaliknya, jika kepastian DIPA dari kementerian sudah turun, pihaknya segera bertindak.“Pembangunan pasar segera dilakukan lelang (jika ada kepastian DIPA turun, Red),” katanya. Rencananya, pembangunannya nanti tidak dilakukan secara keselurahan karena keterbatasan anggaran.
“Karena ini anggarannya hanya Rp 6 miliar, paling cuma setengahnya,” bebernya. Nantinya pasar dibangun mulai bagian belakang. Dan, yang terkena dampak di antaranya kios selep ayam 74 kios, daging 8 kios, dan unggas 12 dengan jumlah pemilik 88 orang. Namun, untuk Rp 6 miliar ini bukan, sepenuhnya digunakan untuk pembangunan pasar. Yang digunakan pembangunan fisik hanya Rp 5,8 miliar. Sisanya untuk perencanaan dan pengawasan.
Proses pembangunan nanti, Maskur mewanti-wanti kepada pedagang jangan sampai terprovokasi oleh pihak lain. Seperti pedagang lama akan tersingkirkan dari kios dengan pedagang baru. ”Percayalah pada petugas, yang penting sudah punya buku registrasi pasti dapat kios” tegasnya.
Nantinya, setelah pasar jadi, akan dibangun zona basah dan kering. Sehingga, seperti pedagang pakaian, sayuran, daging, dan unggas akan dibuat tempat tersendiri. Dan, mengingatkan pedagang larangan pasar digunakan gudang ataupun tempat tinggal. “Semua untuk berjualan,” tegasnya.