24.8 C
Bojonegoro
Friday, March 31, 2023

PKL Alun-Alun dan Kridosono Bersaing

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Dua sentra pedagang kali lima (PKL) di Blora memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen. Masyarakat memiliki pilihan lokasi bersantap kuliner. Sebelumnya, sentra PKL hanya terpusat di alun-alun. Saat ini terbagi di Lapangan Kridosono. Kini PKL di kedua sentra itu bersaing memperebutkan pelanggan.

 

Agus, salah satu PKL di alun-alun mengatakan, beberapa rekannya akan mengadakan kegiatan berkreasi agar mampu mencuri perhatian konsumen lagi.

 

Selama ini mereka kurang berkreasi. Selain itu, juga kurang kompak. Sehingga, pedagang di alun-alun mulai berkurang peminatnya.

- Advertisement -

 

‘’Dulu pukul 10 malam ke atas masih ramai pengunjung. Sekarang jam 9 malam sudah mulai sepi,’’ ungkap penjual kopi onthel tersebut.

 

Zufarul, pedagang lainnya mengatakan, tujuan pemerintah membuka Kridosono sebagai tempat PKL memang bagus. Bisa meningkatkan perekonomian Blora lewat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Namun, daya beli masyarakat Blora masih belum bisa dibagi dalam beberapa tempat perbelanjaan. ‘’Semoga pemerintah atau pihak terkait bisa meningkatkan daya konsumsi masyarakat secara merata,’’ ujarnya.

 

Kepala bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Blora Siti Mas’amah mengatakan, penggunaan Lapangan Kridosono sebagai tempat berdagang PKL sudah dilaksanakan sejak Februari 2020 lalu. Penempatan tersebut digunakan untuk meningkatkan daya konsumsi masyarakat Blora terhadap produk UMKM lokal. Namun, dia mengakui bahwa pembagian dua pusat PKL itu merugikan salah satu pihak. PKL alun-alun tidak seramai dulu.

 

‘’Dengan adanya masukan seperti ini kami akan tindaklanjuti untuk memberikan kegiatan yang sekiranya mampu meramaikan PKL di Alun-Alun lagi,’’ tuturnya. (hul/zim)

BLORA, Radar Bojonegoro – Dua sentra pedagang kali lima (PKL) di Blora memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen. Masyarakat memiliki pilihan lokasi bersantap kuliner. Sebelumnya, sentra PKL hanya terpusat di alun-alun. Saat ini terbagi di Lapangan Kridosono. Kini PKL di kedua sentra itu bersaing memperebutkan pelanggan.

 

Agus, salah satu PKL di alun-alun mengatakan, beberapa rekannya akan mengadakan kegiatan berkreasi agar mampu mencuri perhatian konsumen lagi.

 

Selama ini mereka kurang berkreasi. Selain itu, juga kurang kompak. Sehingga, pedagang di alun-alun mulai berkurang peminatnya.

- Advertisement -

 

‘’Dulu pukul 10 malam ke atas masih ramai pengunjung. Sekarang jam 9 malam sudah mulai sepi,’’ ungkap penjual kopi onthel tersebut.

 

Zufarul, pedagang lainnya mengatakan, tujuan pemerintah membuka Kridosono sebagai tempat PKL memang bagus. Bisa meningkatkan perekonomian Blora lewat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Namun, daya beli masyarakat Blora masih belum bisa dibagi dalam beberapa tempat perbelanjaan. ‘’Semoga pemerintah atau pihak terkait bisa meningkatkan daya konsumsi masyarakat secara merata,’’ ujarnya.

 

Kepala bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Blora Siti Mas’amah mengatakan, penggunaan Lapangan Kridosono sebagai tempat berdagang PKL sudah dilaksanakan sejak Februari 2020 lalu. Penempatan tersebut digunakan untuk meningkatkan daya konsumsi masyarakat Blora terhadap produk UMKM lokal. Namun, dia mengakui bahwa pembagian dua pusat PKL itu merugikan salah satu pihak. PKL alun-alun tidak seramai dulu.

 

‘’Dengan adanya masukan seperti ini kami akan tindaklanjuti untuk memberikan kegiatan yang sekiranya mampu meramaikan PKL di Alun-Alun lagi,’’ tuturnya. (hul/zim)

Artikel Terkait

Most Read

Gus Ipul Sayangkan Khofifah Tetap Maju

Fokus Lima Pasar Desa

Laga Awal Tanpa Didampingi Pelatih

Artikel Terbaru

Koleksi 50 Boneka di Rumah

Diparkir di Kos, Motor Raib

Amankan Pengedar SS di Pantura


/