22.5 C
Bojonegoro
Saturday, June 10, 2023

Pemkab Akan Safari ke Daerah Sekitar

Gandeng Daerah Sekitar, Benahi Akses Bandara

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Banyak pekerjaan dan tantangan dilakukan seiring rencana beroperasinya kembali Bandara Ngloram pada 27 Januari mendatang. Membentuk pasar agar mengakses pesawat hingga akse dan transportasi masal menuju Bandara Ngloram.

 

Sekretaris Daerah (Sekda) Blora Komang Gede Irawadi masih mematangkan pemenuhan okupansi penumpang pesawat, dengan membentuk pasar. Tentu, akan menggandeng daerah dan pemkab sekitar. Juga, akan mendatangi satu per satu stakeholder.

 

‘’Kami lakukan yang dekat-dekat dahulu seperti di PPSDM Migas. Dalam waktu dekat ke Bojonegoro dan Rembang. Kami ingin ke depan mekanisme pasar terbentuk,” jelasnya kemarin (19/1).

- Advertisement -

 

Komang menjelaskan, pembentukan pasar saat ini tengah digodok pemerintah. Ia mengaku tidak ada insentif yang diberikan daerah untuk stimulan penumpang, tapi pihaknya mengupayakan setiap pejabat daerah saat perjalanan dinas ke Jakarta dianjurkan menggunakan jasa pesawat.

 

Serta, tidak ada skema blok seat untuk menjaring penumpang, pihak maskapai menghitung batas minimum Rp 900 ribu dan maksimum sekitar Rp 1,35 juta. Penentuan batas minimum dan maksimum sudah sesuai peraturan.

 

Menurutnya, harga yang ditawarkan dengan skema tersebut sudah wajar untuk moda transportasi udara, sebab waktunya cepat. Ia optimistis harga tersebut bisa bersaing dengan transportasi lain seperti bus dan kereta api.

 

Transportasi umum menuju Bandara Ngloram, masih digarap. Juga diproyeksikan memudahkan masyarakat akan menggunakan jasa transportasi pesawat. Sebelumnya, Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Perumahan, permukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) Blora Ruswanto menjelaskan, transportasi masal menuju Bandara Ngloram proses kajian. Untuk penemuhan okupansi masih akan dibahas besok (20/1).

 

‘’Besok siang (hari ini, Red) rencana ada rapat di ruang pertemuan Setda dengan para kepala OPD terkait pemenuhan okupansi penerbangan,” jelasnya. (luk/rij)

BLORA, Radar Bojonegoro – Banyak pekerjaan dan tantangan dilakukan seiring rencana beroperasinya kembali Bandara Ngloram pada 27 Januari mendatang. Membentuk pasar agar mengakses pesawat hingga akse dan transportasi masal menuju Bandara Ngloram.

 

Sekretaris Daerah (Sekda) Blora Komang Gede Irawadi masih mematangkan pemenuhan okupansi penumpang pesawat, dengan membentuk pasar. Tentu, akan menggandeng daerah dan pemkab sekitar. Juga, akan mendatangi satu per satu stakeholder.

 

‘’Kami lakukan yang dekat-dekat dahulu seperti di PPSDM Migas. Dalam waktu dekat ke Bojonegoro dan Rembang. Kami ingin ke depan mekanisme pasar terbentuk,” jelasnya kemarin (19/1).

- Advertisement -

 

Komang menjelaskan, pembentukan pasar saat ini tengah digodok pemerintah. Ia mengaku tidak ada insentif yang diberikan daerah untuk stimulan penumpang, tapi pihaknya mengupayakan setiap pejabat daerah saat perjalanan dinas ke Jakarta dianjurkan menggunakan jasa pesawat.

 

Serta, tidak ada skema blok seat untuk menjaring penumpang, pihak maskapai menghitung batas minimum Rp 900 ribu dan maksimum sekitar Rp 1,35 juta. Penentuan batas minimum dan maksimum sudah sesuai peraturan.

 

Menurutnya, harga yang ditawarkan dengan skema tersebut sudah wajar untuk moda transportasi udara, sebab waktunya cepat. Ia optimistis harga tersebut bisa bersaing dengan transportasi lain seperti bus dan kereta api.

 

Transportasi umum menuju Bandara Ngloram, masih digarap. Juga diproyeksikan memudahkan masyarakat akan menggunakan jasa transportasi pesawat. Sebelumnya, Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Perumahan, permukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) Blora Ruswanto menjelaskan, transportasi masal menuju Bandara Ngloram proses kajian. Untuk penemuhan okupansi masih akan dibahas besok (20/1).

 

‘’Besok siang (hari ini, Red) rencana ada rapat di ruang pertemuan Setda dengan para kepala OPD terkait pemenuhan okupansi penerbangan,” jelasnya. (luk/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/