- Advertisement -
Radar Bojonegoro – Untuk mendukung pembangunan industri gula di Indonesia dan perluasan areal tebu rakyat, pemerintah mendirikan pabrik gula PT Gendhis Multi Manis (GMM).
Pabrik yang didirikan pada 15 Oktober 2010 ini mulai beroperasi pada pertengahan 2014. Pabrik Gula Blora merupakan anak perusahaan perum Bulog, yang bertujuan untuk meningkatkan swasembada gula dan memasok kebutuhan gula dalam negeri, serta dapat menjadi stabilisator harga gula nasional.
Selain itu, didirikannya Pabrik Gula Blora dikarenakan semakin menguatnya organisasi petani tebu, seperti Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) yang akan memudahkan upaya-upaya koordinasi baik antarpetani, petani dengan petani gula (PG), dan petani dengan pemerintah guna meningkatkan bargaining position industri gula.
Pabrik gula di Kecamatan Todanan ini, menggunakan peralatan canggih dangan didukung sistem operasi yang modern dan mampu meyerap karyawan pada musim giling sebanyak 700 orang dan diluar musim giling sebanyak 450 orang.
Pabrik yang berdiri kokoh di atas lahan seluas 4,7 hektar ini, sangat mengutamakan sistem ramah lingkungan pada pengoperasiannya. Diantaranya, air limbah sisa produksi diolah kembali dengan teknologi Water Treatment Plant (WTP) dan Demineralisasi dengan sistem air disirkulasi (close loop water system) dengan Gutter dan Water Pond dengan kapasitas tampung 250.000 M3 (meter kubik) secara kedap air, dan gas buang Boiler diserap untuk bahan proses pemurnian.
Radar Bojonegoro – Untuk mendukung pembangunan industri gula di Indonesia dan perluasan areal tebu rakyat, pemerintah mendirikan pabrik gula PT Gendhis Multi Manis (GMM).
Pabrik yang didirikan pada 15 Oktober 2010 ini mulai beroperasi pada pertengahan 2014. Pabrik Gula Blora merupakan anak perusahaan perum Bulog, yang bertujuan untuk meningkatkan swasembada gula dan memasok kebutuhan gula dalam negeri, serta dapat menjadi stabilisator harga gula nasional.
Selain itu, didirikannya Pabrik Gula Blora dikarenakan semakin menguatnya organisasi petani tebu, seperti Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) yang akan memudahkan upaya-upaya koordinasi baik antarpetani, petani dengan petani gula (PG), dan petani dengan pemerintah guna meningkatkan bargaining position industri gula.
Pabrik gula di Kecamatan Todanan ini, menggunakan peralatan canggih dangan didukung sistem operasi yang modern dan mampu meyerap karyawan pada musim giling sebanyak 700 orang dan diluar musim giling sebanyak 450 orang.
Pabrik yang berdiri kokoh di atas lahan seluas 4,7 hektar ini, sangat mengutamakan sistem ramah lingkungan pada pengoperasiannya. Diantaranya, air limbah sisa produksi diolah kembali dengan teknologi Water Treatment Plant (WTP) dan Demineralisasi dengan sistem air disirkulasi (close loop water system) dengan Gutter dan Water Pond dengan kapasitas tampung 250.000 M3 (meter kubik) secara kedap air, dan gas buang Boiler diserap untuk bahan proses pemurnian.