- Advertisement -
BLORA, Radar Bojonegoro – Tren muka air di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo masih stabil. Cenderung turun kemarin (17/2) sore. Namun, warga diimbau waspada terutama tiga kecamatan sepanjang bengawan. Sebab, pintu air Waduk Gajah Mungkur di Solo, masih dibuka.
Anggota tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Agung Tri memaparkan, ketinggian air di papan duga TMA stabil dan cenderung berkurang. Kemarin sore tercatat 28,30 mdpl di TMA Kradenan dan 22 mdpl di Kecamatan Cepu.
‘’Ada dua TMA kami pantau, stabil dan cenderung turun. Namun belum pasti surut karena dihulu masih siaga merah,” ungkapnya.
- Advertisement -
Tri menjelaskan, saat ini status daerah masih siaga hijau. Pihaknya menerjunkan tim secara periodik memantau TMA di beberapa titik. Karena di hulu masih siaga merah dan saat ini air bengawan sudah tinggi. Jika terjadi hujan akan terjadi banjir.
‘’Kalau hujan, kemungkinan air tidak bisa masuk bengawan, potensi banjir,” bebernya.
Informasi dihimpun kemarin (17/2) Waduk Gajah Mungkur masih dibuka dengan kisaran debit air 200 milimeter per detik. Jumlahnya turun dari Kamis (16/2) lalu sebanyak 220 milimeter per detik. Sedangkan, elevasi Waduk diangka 156 meter.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat waspada, terutama bagi desa berada di bantaran bengawan di tiga kecamatan. Yakni Kradenan, Kedungtuban, dan Cepu. Selain banjir juga arus tinggi. ‘’Rabu sore ditemukan warga tanpa identitas meninggal, ditemukan di bawah Jembatan Cepu,” jelasnya. (luk/rij)
BLORA, Radar Bojonegoro – Tren muka air di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo masih stabil. Cenderung turun kemarin (17/2) sore. Namun, warga diimbau waspada terutama tiga kecamatan sepanjang bengawan. Sebab, pintu air Waduk Gajah Mungkur di Solo, masih dibuka.
Anggota tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Agung Tri memaparkan, ketinggian air di papan duga TMA stabil dan cenderung berkurang. Kemarin sore tercatat 28,30 mdpl di TMA Kradenan dan 22 mdpl di Kecamatan Cepu.
‘’Ada dua TMA kami pantau, stabil dan cenderung turun. Namun belum pasti surut karena dihulu masih siaga merah,” ungkapnya.
- Advertisement -
Tri menjelaskan, saat ini status daerah masih siaga hijau. Pihaknya menerjunkan tim secara periodik memantau TMA di beberapa titik. Karena di hulu masih siaga merah dan saat ini air bengawan sudah tinggi. Jika terjadi hujan akan terjadi banjir.
‘’Kalau hujan, kemungkinan air tidak bisa masuk bengawan, potensi banjir,” bebernya.
Informasi dihimpun kemarin (17/2) Waduk Gajah Mungkur masih dibuka dengan kisaran debit air 200 milimeter per detik. Jumlahnya turun dari Kamis (16/2) lalu sebanyak 220 milimeter per detik. Sedangkan, elevasi Waduk diangka 156 meter.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat waspada, terutama bagi desa berada di bantaran bengawan di tiga kecamatan. Yakni Kradenan, Kedungtuban, dan Cepu. Selain banjir juga arus tinggi. ‘’Rabu sore ditemukan warga tanpa identitas meninggal, ditemukan di bawah Jembatan Cepu,” jelasnya. (luk/rij)