- Advertisement -
BLORA, Radar Bojonegoro – Angin segar pelaksanaan tes perangkat desa (perades) bakal berlanjut. Akhirnya hanya dua perguruan tinggi atau kampus menandatangani kerja sama bersama Pemkab Blora kemarin (17/1). Yakni Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Semarang dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan. Sebelumnya, ada enam kampus yang paparan kepada tim seleksi desa.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Blora Yayuk Hindrati mengatakan, kerja sama dengan dua perguruan tinggi untuk seleksi perangkat desa (perades). “Penandatanganan di pendapa dengan mengundang tim seleksi desa,” katanya kemarin (17/1)
Terdapat kampus mengundurkan diri. Misalnya, Universitas Muria Kudus, dengan alasan masih sibuk mengurusi ujian akhir semester (UAS) dan memasukkan nilai. Dalam surat disampaikanya kepada dinasnya, pihak kampus dengan berat hati belum bisa melakukan kerja sama.
Meski hanya dua kampus menandatanganani, menurut Yayuk, desa bisa mengajak kerja sama dengan kampus negeri maupun swasta sudah melakukan paparan sebelumnya. Pihaknya memberi desa kebebasan memilih pihak ketiga yang akan digandeng. “Kembali lagi kepada desa, universitas mana dipilih, tapi tidak keluar dari yang kemarin melakukan paparan,” ungkapnya.
Yayuk menegaskan, dalam undang-undang (UU) desa, pemerintah desa mempunyai kewenangan menentukan kebijakan. Pemkab hanya sebagai fasilitator membantu desa menyelenggarakan seleksi perades. “Semuanya pasti ingin mendapatkan perangkat desa yang bagus,” tuturnya.
- Advertisement -
Setelah pihak desa menentukan pihak ketiga digandeng, tahap selanjutnya proses seleksi dengan menggunakan sistem computer assisted test (CAT). Tugas dari kampus yakni membuat soal sampai nilai keluar. Yayuk menerangkan, bobot dari seleksi tahap CAT adalah 40 persen. Dikalkulasikan dengan nilai sudah keluar sebelumnya yakni 60 persen. (luk)
BLORA, Radar Bojonegoro – Angin segar pelaksanaan tes perangkat desa (perades) bakal berlanjut. Akhirnya hanya dua perguruan tinggi atau kampus menandatangani kerja sama bersama Pemkab Blora kemarin (17/1). Yakni Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Semarang dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan. Sebelumnya, ada enam kampus yang paparan kepada tim seleksi desa.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Blora Yayuk Hindrati mengatakan, kerja sama dengan dua perguruan tinggi untuk seleksi perangkat desa (perades). “Penandatanganan di pendapa dengan mengundang tim seleksi desa,” katanya kemarin (17/1)
Terdapat kampus mengundurkan diri. Misalnya, Universitas Muria Kudus, dengan alasan masih sibuk mengurusi ujian akhir semester (UAS) dan memasukkan nilai. Dalam surat disampaikanya kepada dinasnya, pihak kampus dengan berat hati belum bisa melakukan kerja sama.
Meski hanya dua kampus menandatanganani, menurut Yayuk, desa bisa mengajak kerja sama dengan kampus negeri maupun swasta sudah melakukan paparan sebelumnya. Pihaknya memberi desa kebebasan memilih pihak ketiga yang akan digandeng. “Kembali lagi kepada desa, universitas mana dipilih, tapi tidak keluar dari yang kemarin melakukan paparan,” ungkapnya.
Yayuk menegaskan, dalam undang-undang (UU) desa, pemerintah desa mempunyai kewenangan menentukan kebijakan. Pemkab hanya sebagai fasilitator membantu desa menyelenggarakan seleksi perades. “Semuanya pasti ingin mendapatkan perangkat desa yang bagus,” tuturnya.
- Advertisement -
Setelah pihak desa menentukan pihak ketiga digandeng, tahap selanjutnya proses seleksi dengan menggunakan sistem computer assisted test (CAT). Tugas dari kampus yakni membuat soal sampai nilai keluar. Yayuk menerangkan, bobot dari seleksi tahap CAT adalah 40 persen. Dikalkulasikan dengan nilai sudah keluar sebelumnya yakni 60 persen. (luk)