26.4 C
Bojonegoro
Thursday, March 30, 2023

Bergandengan Tangan Cegah Kekerasan

- Advertisement -

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Blora berharap kekerasan seksual pada anak tidak terjadi lagi. Sebab, setiap tahun tak pernah nihil dari kasus kekerasan seksual. Mirisnya pelaku banyak dari orang terdekat korban. Untuk menghindari itu, perlunya peran semua pihak.
Kepala Bagian (Kabag) Kesra Sekda Blora Mahbub Djunaidi mengatakan, untuk pencegahan kekerasan pada anak akan bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk perlindungan anak. Karena yang memiliki kewenangan menjaga ketentraman dan ketertiban.
‘’Intinya kami berkomitmen agar kedepan tidak terulang lagi, jangan sampai kasus baru,’’ ujarnya.
Dia menuturkan, kasus kekerasan pada anak dan siswanya di Kecamatan Cepu. Akan berkoordinasi dengan Kemenag, dinas pendidikan, dan kesbangpol. Dengen memberikan penguatan nilai keagamaan pada guru, jangan sampai melakukan tindakan bejat.
Selain itu, akan mengevaluasi tentang sasaran target sosialisasi kekerasan anak yang selama ini dilakukan. Karena, meski selama ini terus dilakukan sosialisasi, faktanya korban kekerasan seksual pada anak terus bertambah. Sehingga butuh pembenahan.
Selama ini mengklaim telah melakukan sosialisasi terkait pencegahan kekerasan terhadap anak. Namun, buktinya kasus serupa masih saja terjadi. ‘’Mungkin dengan kejadian ini akan kami evaluasi lagi, apakah sosialisasi tepat sasaran atau tidak, karena selama ini sudah sosialisasi kok masih ada saja kasus, selama ini sosialisasi untuk siapa? Inilah yang akan kami evaluasi,’’ ungkapnya.
Sosialisasi yang lain juga harus tetap digalakkan, seperti sosialisasi yang bisa diakses secara massal. Seperti baliho, radio, dan media sosial. Tujuannya untuk mencegah kekerasan kepada anak.
Karena, jika anak sudah menjadi korban pasti merasa takut dan trauma, akan berpengaruh pada perkembangan anak. Baik pada psikologisnya dan perkembangan intelegensinya. ‘’Makanya setiap ada korban kekerasan anak selalu didampingi,’’ imbuhnya.

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Blora berharap kekerasan seksual pada anak tidak terjadi lagi. Sebab, setiap tahun tak pernah nihil dari kasus kekerasan seksual. Mirisnya pelaku banyak dari orang terdekat korban. Untuk menghindari itu, perlunya peran semua pihak.
Kepala Bagian (Kabag) Kesra Sekda Blora Mahbub Djunaidi mengatakan, untuk pencegahan kekerasan pada anak akan bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk perlindungan anak. Karena yang memiliki kewenangan menjaga ketentraman dan ketertiban.
‘’Intinya kami berkomitmen agar kedepan tidak terulang lagi, jangan sampai kasus baru,’’ ujarnya.
Dia menuturkan, kasus kekerasan pada anak dan siswanya di Kecamatan Cepu. Akan berkoordinasi dengan Kemenag, dinas pendidikan, dan kesbangpol. Dengen memberikan penguatan nilai keagamaan pada guru, jangan sampai melakukan tindakan bejat.
Selain itu, akan mengevaluasi tentang sasaran target sosialisasi kekerasan anak yang selama ini dilakukan. Karena, meski selama ini terus dilakukan sosialisasi, faktanya korban kekerasan seksual pada anak terus bertambah. Sehingga butuh pembenahan.
Selama ini mengklaim telah melakukan sosialisasi terkait pencegahan kekerasan terhadap anak. Namun, buktinya kasus serupa masih saja terjadi. ‘’Mungkin dengan kejadian ini akan kami evaluasi lagi, apakah sosialisasi tepat sasaran atau tidak, karena selama ini sudah sosialisasi kok masih ada saja kasus, selama ini sosialisasi untuk siapa? Inilah yang akan kami evaluasi,’’ ungkapnya.
Sosialisasi yang lain juga harus tetap digalakkan, seperti sosialisasi yang bisa diakses secara massal. Seperti baliho, radio, dan media sosial. Tujuannya untuk mencegah kekerasan kepada anak.
Karena, jika anak sudah menjadi korban pasti merasa takut dan trauma, akan berpengaruh pada perkembangan anak. Baik pada psikologisnya dan perkembangan intelegensinya. ‘’Makanya setiap ada korban kekerasan anak selalu didampingi,’’ imbuhnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/