27.2 C
Bojonegoro
Sunday, June 4, 2023

Mengganti Plafon Ambrol Pasar Sido Makmur, Blora

Rekanan Harus Pakai Material Berkualitas

- Advertisement -

BLORA, Radar BojonegoroPlafon Pasar Rakyat Sido Makmur Blok D yang ambrol pada awal bulan lalu sudah proses perbaikan. Rekanan diminta mengganti dengan kualitas lebih baik. Karena masih dalam proses pemeliharaan, tentu anggaran dibebankan sepenuhnya kepada rekanan atau kontraktor.

 

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (Dindagkop dan UKM) Blora Kiswoyo mengatakan, terkait material plafon yang digunakan agar diganti dengan kualitas lebih baik. “Kami koordinasikan juga dengan kepala pasar bahwa rekanan sudah melakuakan perbaikan semenjak kami kirimi surat,” jelasnya.

 

Kiswoyo menjelaskan, dengan material plafon lebih baik potensi kerusakan menjadi minim. Dan tidak mencelakakan para pedagang. Terkait anggaran perbaikan, sepenuhnya dibebankan kepada rekanan, sebab bangunan pasar masih proses pemeliharaan.

- Advertisement -

 

“Dari bangunan selesai akhir tahun lalu jika terjadi kerusakan masih tanggung jawab rekanan. Sehingga jumlah anggaran perbaikan juga tidak tahu,” tuturnya.

Sebelumnya rekanan menggarap pasar blok D juga pernah diberikan sanksi denda karena terlambat 8 hari. Informasi dihimpun Jawa Pos Radar Bojonegoro, hingga saat ini pedagang masih belum bisa menempati pasar dibangun dengan angka Rp 3,8 miliar dari kementerian pusat tersebut. (luk/rij)

BLORA, Radar BojonegoroPlafon Pasar Rakyat Sido Makmur Blok D yang ambrol pada awal bulan lalu sudah proses perbaikan. Rekanan diminta mengganti dengan kualitas lebih baik. Karena masih dalam proses pemeliharaan, tentu anggaran dibebankan sepenuhnya kepada rekanan atau kontraktor.

 

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (Dindagkop dan UKM) Blora Kiswoyo mengatakan, terkait material plafon yang digunakan agar diganti dengan kualitas lebih baik. “Kami koordinasikan juga dengan kepala pasar bahwa rekanan sudah melakuakan perbaikan semenjak kami kirimi surat,” jelasnya.

 

Kiswoyo menjelaskan, dengan material plafon lebih baik potensi kerusakan menjadi minim. Dan tidak mencelakakan para pedagang. Terkait anggaran perbaikan, sepenuhnya dibebankan kepada rekanan, sebab bangunan pasar masih proses pemeliharaan.

- Advertisement -

 

“Dari bangunan selesai akhir tahun lalu jika terjadi kerusakan masih tanggung jawab rekanan. Sehingga jumlah anggaran perbaikan juga tidak tahu,” tuturnya.

Sebelumnya rekanan menggarap pasar blok D juga pernah diberikan sanksi denda karena terlambat 8 hari. Informasi dihimpun Jawa Pos Radar Bojonegoro, hingga saat ini pedagang masih belum bisa menempati pasar dibangun dengan angka Rp 3,8 miliar dari kementerian pusat tersebut. (luk/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/