25.6 C
Bojonegoro
Wednesday, March 22, 2023

Embung Sambongan Belum Tergarap Maksimal

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Embung Sambongan di Desa Jepangrejo belum menjadi destinasi wisata. Padahal, di sekitar embung itu juga sudah dibangun sejumlah ruko untuk berjualan. Bupati Arief Rohman meminta kepala desa (kades) setempat untuk maksimalkan potensi wisata itu.

 

Menurut Arief, embung yang sudah ditabur benih bisa menjadi pijakan untuk dikembangkan wisata pemancingan. Begitu juga pohon yang ditanam bisa dikembangkan menjadi taman desa.

 

‘’Ayo mau dibikin pusat destinasi apa, karena orang mau ke sini untuk ngopi dan sebagainya pasti melewati sini. Termasuk sini (Embung Sambongan) jangan tebar benih sesaat saja, adakan event mancing,’’ tuturnya.

- Advertisement -

 

Aset desa yang belum tergarap maksimal itu berpotensi jadi destinasi wisata. Sebab lokasinya strategis dan tidak jauh dari kota.

 

‘’Tempatnya dari kota cukup dekat, termasuk ditanami pohon-pohon ini nantinya biar juga untuk melestarikan lingkungan kita,” jelasnya.

 

Kades Jepangrejo Sugito menjelaskan, pihaknya telah berusaha untuk memanfaatkan ruko yang ada di Embung Sambongan. Namun, hasilnya tidak maksimal. Sebab beberapa bulan ditempati, sudah ditinggalkan.

 

“Ada pemuda yang menggunakan kios, kemudian saya persilakan menggunakan dua kios. Selanjutnya untuk warung dan nginap di situ, tetapi setelah tiga bulan kios ditinggalkan,” ungkapnya.

 

Menurutnya, embung tersebut tidak berfungsi maksimal, sebab tidak dapat menyimpan air banyak. Saat musim kemarau embung sambongan tetap kering. (luk/zim)

BLORA, Radar Bojonegoro – Embung Sambongan di Desa Jepangrejo belum menjadi destinasi wisata. Padahal, di sekitar embung itu juga sudah dibangun sejumlah ruko untuk berjualan. Bupati Arief Rohman meminta kepala desa (kades) setempat untuk maksimalkan potensi wisata itu.

 

Menurut Arief, embung yang sudah ditabur benih bisa menjadi pijakan untuk dikembangkan wisata pemancingan. Begitu juga pohon yang ditanam bisa dikembangkan menjadi taman desa.

 

‘’Ayo mau dibikin pusat destinasi apa, karena orang mau ke sini untuk ngopi dan sebagainya pasti melewati sini. Termasuk sini (Embung Sambongan) jangan tebar benih sesaat saja, adakan event mancing,’’ tuturnya.

- Advertisement -

 

Aset desa yang belum tergarap maksimal itu berpotensi jadi destinasi wisata. Sebab lokasinya strategis dan tidak jauh dari kota.

 

‘’Tempatnya dari kota cukup dekat, termasuk ditanami pohon-pohon ini nantinya biar juga untuk melestarikan lingkungan kita,” jelasnya.

 

Kades Jepangrejo Sugito menjelaskan, pihaknya telah berusaha untuk memanfaatkan ruko yang ada di Embung Sambongan. Namun, hasilnya tidak maksimal. Sebab beberapa bulan ditempati, sudah ditinggalkan.

 

“Ada pemuda yang menggunakan kios, kemudian saya persilakan menggunakan dua kios. Selanjutnya untuk warung dan nginap di situ, tetapi setelah tiga bulan kios ditinggalkan,” ungkapnya.

 

Menurutnya, embung tersebut tidak berfungsi maksimal, sebab tidak dapat menyimpan air banyak. Saat musim kemarau embung sambongan tetap kering. (luk/zim)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Beasiswa RPL Dibatasi 300 Kuota

22 Guru PPPK Salah Kamar

Lahan Kritis Ditanami Pohon Buah


/