25 C
Bojonegoro
Wednesday, March 22, 2023

Pasar Plaza Cepu Pacu Perputaran Ekonomi Antar Wilayah

Pedagang Rerata Warga Bojonegoro

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Tercatat sekitar 509 pedagang yang berjualan di Pasar Plaza Cepu. Namun, rerata pedagang berasal dari Bojonegoro. Seperti Patemi, pedagang pisang dari Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, rela mengangkut pisang berjualan di pasar yang perbatasan Bojonegoro-Blora tersebut.

 

‘’Sudah lama jualan pisang di sini, karena langganan pembeli sudah banyak,” katanya ditemui kemarin (14/2).

 

Patemi mengaku tidak berjualan di pasar tempat domisilinya di Tambakrejo. Sebaliknya, memilih Pasar Plaza Cepu karena sudah menjadi rutinitas. ‘’Pisang diangkut dari Tambakrejo, kalau tidak habis dibawa pulang lagi,” bebernya.

- Advertisement -

 

Kepala UPT Pasar Cepu Hartono mengatakan, pedagang mendiami Pasar Plaza Cepu banyak dari Bojonegoro. Di dalamnya terdapat 111 kios, 155 los, dan 243 dasaran. Total ada 509 pedagang. ‘’Kebanyakan pedagang dari Bojonegoro Jawa Timur,” bebernya.

 

Pasar Plaza Cepu dengan luas 5.963 meter persegi tersebut dibangun sekitar 1990 cukup strategis. Menurutnya, karena berbatasan dengan Bojonegoro, Jawa Timur. Banyak warga kabupaten tetangga belanja ke pasar tersebut.

 

‘’Rencana akan direhab, tapi masih menunggu. Nanti kalau jadi dibangun pedagang akan direlokasi sementara,” jelasnya.

 

Menurut Hartono, pasar tersebut pernah direhabilitasi pada 2018, namun hanya bagian depan. Pasar Plaza Cepu awalnya dibangun dan dikontrak oleh PT Cinderalas selama 20 tahun. Setelah kontraknya selesai, plaza diserahkan ke Pemkab Blora.

 

Pasar tersebut menjadi perputaran ekonomi masyarakat antar wilayah Blora-Bojonegoro. Pola interaksi masyarakat tersebut ditengarai sudah terjadi sejak zaman dahulu. Sebab, Kecamatan Cepu dan Kecamatan Padangan, Bojonegoro, merupakan daerah yang menjadi pusat peradaban. (luk/rij)

Ilustrasi (Ainur Ochiem/RDR.BJN)

BLORA, Radar Bojonegoro – Tercatat sekitar 509 pedagang yang berjualan di Pasar Plaza Cepu. Namun, rerata pedagang berasal dari Bojonegoro. Seperti Patemi, pedagang pisang dari Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, rela mengangkut pisang berjualan di pasar yang perbatasan Bojonegoro-Blora tersebut.

 

‘’Sudah lama jualan pisang di sini, karena langganan pembeli sudah banyak,” katanya ditemui kemarin (14/2).

 

Patemi mengaku tidak berjualan di pasar tempat domisilinya di Tambakrejo. Sebaliknya, memilih Pasar Plaza Cepu karena sudah menjadi rutinitas. ‘’Pisang diangkut dari Tambakrejo, kalau tidak habis dibawa pulang lagi,” bebernya.

- Advertisement -

 

Kepala UPT Pasar Cepu Hartono mengatakan, pedagang mendiami Pasar Plaza Cepu banyak dari Bojonegoro. Di dalamnya terdapat 111 kios, 155 los, dan 243 dasaran. Total ada 509 pedagang. ‘’Kebanyakan pedagang dari Bojonegoro Jawa Timur,” bebernya.

 

Pasar Plaza Cepu dengan luas 5.963 meter persegi tersebut dibangun sekitar 1990 cukup strategis. Menurutnya, karena berbatasan dengan Bojonegoro, Jawa Timur. Banyak warga kabupaten tetangga belanja ke pasar tersebut.

 

‘’Rencana akan direhab, tapi masih menunggu. Nanti kalau jadi dibangun pedagang akan direlokasi sementara,” jelasnya.

 

Menurut Hartono, pasar tersebut pernah direhabilitasi pada 2018, namun hanya bagian depan. Pasar Plaza Cepu awalnya dibangun dan dikontrak oleh PT Cinderalas selama 20 tahun. Setelah kontraknya selesai, plaza diserahkan ke Pemkab Blora.

 

Pasar tersebut menjadi perputaran ekonomi masyarakat antar wilayah Blora-Bojonegoro. Pola interaksi masyarakat tersebut ditengarai sudah terjadi sejak zaman dahulu. Sebab, Kecamatan Cepu dan Kecamatan Padangan, Bojonegoro, merupakan daerah yang menjadi pusat peradaban. (luk/rij)

Ilustrasi (Ainur Ochiem/RDR.BJN)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Beasiswa RPL Dibatasi 300 Kuota

22 Guru PPPK Salah Kamar

Lahan Kritis Ditanami Pohon Buah


/