CEPU – Pembangunan pasar induk Cepu (PIC) Yang direncanakan tahun ini, hingga minggu (14/1) belum menemui titik terang. Sebab Dinas Perdagangan Koperasi Dan UKM (Dindangkop UKM) Blora masih menunggu lampu hijau kementerian perdagangan (kemendag).
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMK Blora, Maskur mengatakan, pembangunan PIC tetap akan direalisasikan. ‘’Tapi masih menunggu dari kementerian perdagangan, ‘’ ujarnya singkat.
Menurut dia, pembangunan PIC membutuhkan anggaran hingga Rp 45 miliar. Sedangkan Pemkab Blora tidak memiliki anggaran sebesar. Sehingga harus meminta bantuan pemerintah pusat melalui kemendag.
Sementara Kepala UPT Pasar Wilayah II Cepu, Tulus Sunarko mengatakan, rencanan pembangunan PIC masih menunggu kelanjutannya. Dia sangat berharap pembangunan PIC segera direalisasikan, agar penataan pasar di Cepu lebih baik.
Selama ini, lanjut dia, penataan pasar di Cepu masih belum tertata seutuhnya. Seperti halnya, pasar beras yang keberadaannya tidak jelas. Karena fungsinya hanya menampung pedagang lain yang tidak tertampung di pasar Plasa Cepu. Pasar ini buka pagi, tapi pedagangnya meluber sampai ke jalan.
‘’Sebenarnya pasar beras yang ada saat ini untuk penempatan pedangan sementara, karena tidak ada tempat lain lagi di pasar plasa atau induk,’’ ujarnya.
Jika Pasar Induk dibanguan, terang Tulus, semua pedagang akan bisa difokuskan ke pasar induk. Pedagang ini khusus pedagang kebutuhan sehari-hari. Semua pedagang dari pasar beras juga dipusatkan di pasar induk. Sedangkan pedagang kering, seperti baju, ditempatkan di pasar plasa. ‘’Dengan begitu pedagng bisa tertata,’’ tukasnya.
Selain itu, tambah dia, juga akan semakin menunjang pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pasar. ‘’Tahun lalu pendapatan retribusi pasar UPT Pasar wilayah II Cepu memenuhi target. Target 1,04 miliar, teralisasi Rp 1,1 miliar,’’ ujar.