23.8 C
Bojonegoro
Friday, June 9, 2023

Kuliner Pulih, Pajak Restoran Sentuh Rp 5 Miliar

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Realisasi pajak restoran di Blora melebihi target dipatok. Target awal Rp 3,6 miliar, realisasinya Rp 5,06 miliar hingga 31 Desember 2022. Pajak restoran diperoleh dari usaha makanan dan minuman memiliki kriteria.

Subkor Evaluasi dan Pelaporan Pajak Daerah Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Putri Sholiha Anugraini mengatakan, pajak restoran sekitar 10 persen. Namun, adanya kenaikan hasil pajak restoran membuktikan masyarakat tidak terhalangi oleh hal tersebut. ‘’Tingkat konsumtif masyarakat Blora kembali bergairah sejak pandemi sudah mulai mereda,’’ jelasnya kemarin (13/1).

Terhitung, 265 pelaku usaha makanan dan minuman yang tercatat membayar pajak. ‘’Kafe, katering, rumah makan, yang indikatornya omzetnya Rp 5 juta lebih,’’ tuturnya.

Menurutnya tingkat konsumtif sektor makanan dan minuman dibarengi kenaikan sektor lainnya. ‘’Sesuai laporan, salah satunya pajak hotel menyentuh Rp 882 juta. Lebih dari target naik 113 persen,’’ ucapnya.

Jika dilihat data rekapitulasi realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dan 10 kategori pajak, penerimaan laporannya melebihi anggaran 2022. Hal ini melebihi harapan pihak BPPKAD mengoptimalkan PAD. Hasil pajak akan dimanfaatkan pembangunan daerah.

- Advertisement -

Agus salah satu warga Blora mengatakan, tingkat konsumtif masyarakat mulai bergeliat memasuki 2022 lalu. ‘’Dulu 2019 ramai, terus sepi karena pandemi 2020 hingga 2021. Masuk 2022 mulai ramai lagi,’’ ujar pria aktif di dunia perkopian tersebut.

Menurutnya, masih banyak masyarakat enggan mendatangi atau membeli makanan dan minuman di tempat yang dikenakan pajak. ‘’Karena konsumen ingin lebih ekonomis,’’ jelasnya. (hul/rij)

BLORA, Radar Bojonegoro – Realisasi pajak restoran di Blora melebihi target dipatok. Target awal Rp 3,6 miliar, realisasinya Rp 5,06 miliar hingga 31 Desember 2022. Pajak restoran diperoleh dari usaha makanan dan minuman memiliki kriteria.

Subkor Evaluasi dan Pelaporan Pajak Daerah Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Putri Sholiha Anugraini mengatakan, pajak restoran sekitar 10 persen. Namun, adanya kenaikan hasil pajak restoran membuktikan masyarakat tidak terhalangi oleh hal tersebut. ‘’Tingkat konsumtif masyarakat Blora kembali bergairah sejak pandemi sudah mulai mereda,’’ jelasnya kemarin (13/1).

Terhitung, 265 pelaku usaha makanan dan minuman yang tercatat membayar pajak. ‘’Kafe, katering, rumah makan, yang indikatornya omzetnya Rp 5 juta lebih,’’ tuturnya.

Menurutnya tingkat konsumtif sektor makanan dan minuman dibarengi kenaikan sektor lainnya. ‘’Sesuai laporan, salah satunya pajak hotel menyentuh Rp 882 juta. Lebih dari target naik 113 persen,’’ ucapnya.

Jika dilihat data rekapitulasi realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dan 10 kategori pajak, penerimaan laporannya melebihi anggaran 2022. Hal ini melebihi harapan pihak BPPKAD mengoptimalkan PAD. Hasil pajak akan dimanfaatkan pembangunan daerah.

- Advertisement -

Agus salah satu warga Blora mengatakan, tingkat konsumtif masyarakat mulai bergeliat memasuki 2022 lalu. ‘’Dulu 2019 ramai, terus sepi karena pandemi 2020 hingga 2021. Masuk 2022 mulai ramai lagi,’’ ujar pria aktif di dunia perkopian tersebut.

Menurutnya, masih banyak masyarakat enggan mendatangi atau membeli makanan dan minuman di tempat yang dikenakan pajak. ‘’Karena konsumen ingin lebih ekonomis,’’ jelasnya. (hul/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/