26.6 C
Bojonegoro
Saturday, June 10, 2023

Puncak Peringatan HJB ke-273

Dimeriahkan Beragam Pertunjukan

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Beragam budaya, kesenian daerah, dan hasil panen warga tumpah ruah pada kirab budaya pada puncak peringatan Hari Jadi Blora (HJB) ke 273 kemarin (11/12). Setiap OPD diberikan ruang untuk menampilkan berbagai atraksi dan masyarakat berbondong-bondong menyaksikan.

 

Bupati Blora Arief Rohman dan Wakul Bupati Tri Yuli Setyowati bersama rombongan di belakang memulai kirab dari pendapa menuju DPRD Blora.

 

Dengan berjalan kaki, Bupati menyapa masyarakat sekaligus memenuhi permintaan foto bersama.

- Advertisement -

 

“Ini momen setahun sekali, kami menyapa  dan berfoto-foto dengan masyarakat,” ujarnya.

 

Dalam kirab budaya tersebut, para pemimpin menggunakan baju adat mangkunegaran, dengan warna hitam legam pada pakaian dan jarik batik, di bagian bawah tak lupa blangkon untuk laki-laki dan gelung untuk perempuan. Para peserta kirab berjalan ritmis menyusuri jalan hingga di depan kantor DPRD.

 

“Yang pasukan pakai batik blora dan kami pakai adat mangkunegaran,” terangnya.

 

Momen hari jadi menjadi tonggak untuk Blora lebih maju kedepannya. Rasa lelah tidak terasa, sebab di sepanjang jalan banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk membersamai. “Semoga makin maju sukses kedepannya, mohon doanya selalu,” pintanya.

 

Setibanya di panggung pertunjukan di depan DPRD Blora, Bupati dan Wakil Bupati menyaksikan penampilan dari masing-masing peserta. Mulai dari penampilan kesenian Barongan, kesenian tayub, Reog, jaranan, pentas teater, tarian pasukan Ki Soreng,  barongsai, dan masih banyak penampilan menarik lainnya.

 

Eko, salah satu warga yang menyaksikan kirab mengaku sengaja mengajak anaknya untuk menyaksikan pawai kirab budaya di sekitaran panggung display.

 

“Berdua sama anak, anak saya suka sama Barongan, kirab ini bagus, banyak kesenian-kesenian Blora yang dipentaskan dan bisa menghibur, anak-anak juga biar kenal, suka budaya kita,” ungkapnya.

 

Paraga kirab terdiri dari cucuk lampah, petugas pembawa bendera merah putih, penari dari dinporabudpar,  Bupati Blora dan Wakil Bupati Blora serta Forkopimda, duta wisata Blora, Manggolo Retno dan Domas, Manggolo Yudho dan Prajurit Patangpuluhan, Prajurit Tetabuhan, Prajurit Pembawa Gunungan Lanang, Prajurit Pembawa Gunungan Wadon, dan Komunitas Pemangku Adat. (luk/msu)

BLORA, Radar Bojonegoro – Beragam budaya, kesenian daerah, dan hasil panen warga tumpah ruah pada kirab budaya pada puncak peringatan Hari Jadi Blora (HJB) ke 273 kemarin (11/12). Setiap OPD diberikan ruang untuk menampilkan berbagai atraksi dan masyarakat berbondong-bondong menyaksikan.

 

Bupati Blora Arief Rohman dan Wakul Bupati Tri Yuli Setyowati bersama rombongan di belakang memulai kirab dari pendapa menuju DPRD Blora.

 

Dengan berjalan kaki, Bupati menyapa masyarakat sekaligus memenuhi permintaan foto bersama.

- Advertisement -

 

“Ini momen setahun sekali, kami menyapa  dan berfoto-foto dengan masyarakat,” ujarnya.

 

Dalam kirab budaya tersebut, para pemimpin menggunakan baju adat mangkunegaran, dengan warna hitam legam pada pakaian dan jarik batik, di bagian bawah tak lupa blangkon untuk laki-laki dan gelung untuk perempuan. Para peserta kirab berjalan ritmis menyusuri jalan hingga di depan kantor DPRD.

 

“Yang pasukan pakai batik blora dan kami pakai adat mangkunegaran,” terangnya.

 

Momen hari jadi menjadi tonggak untuk Blora lebih maju kedepannya. Rasa lelah tidak terasa, sebab di sepanjang jalan banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk membersamai. “Semoga makin maju sukses kedepannya, mohon doanya selalu,” pintanya.

 

Setibanya di panggung pertunjukan di depan DPRD Blora, Bupati dan Wakil Bupati menyaksikan penampilan dari masing-masing peserta. Mulai dari penampilan kesenian Barongan, kesenian tayub, Reog, jaranan, pentas teater, tarian pasukan Ki Soreng,  barongsai, dan masih banyak penampilan menarik lainnya.

 

Eko, salah satu warga yang menyaksikan kirab mengaku sengaja mengajak anaknya untuk menyaksikan pawai kirab budaya di sekitaran panggung display.

 

“Berdua sama anak, anak saya suka sama Barongan, kirab ini bagus, banyak kesenian-kesenian Blora yang dipentaskan dan bisa menghibur, anak-anak juga biar kenal, suka budaya kita,” ungkapnya.

 

Paraga kirab terdiri dari cucuk lampah, petugas pembawa bendera merah putih, penari dari dinporabudpar,  Bupati Blora dan Wakil Bupati Blora serta Forkopimda, duta wisata Blora, Manggolo Retno dan Domas, Manggolo Yudho dan Prajurit Patangpuluhan, Prajurit Tetabuhan, Prajurit Pembawa Gunungan Lanang, Prajurit Pembawa Gunungan Wadon, dan Komunitas Pemangku Adat. (luk/msu)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/