27.2 C
Bojonegoro
Sunday, June 4, 2023

Area Industri Dijatah 1.224 Hektare di 14 Titik

Perlu Strategi Datangkan Investor di Blora

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Perumusan rencana tata ruang wilayah (RTRW), kawasan peruntukan industri dijatah 1.224 hektare. Terbagi 14 titik berada di 11 kecamatan. Saat ini, Pemkab Blora masih mengupayakan menggandeng investor dari luar daerah untuk berdiri industri baru. Perlu strategi untuk menggaet investor bersedia di Blora.

 

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daearah (Bappeda) Blora Mahbub Djunaidi menjelaskan, kawasan peruntukan industri telah disiapkan mengakomodir kebutuhan industri daerah. Total jumlah luasan mencapai 1.224 hektare. “Jumlah tersebut diperkirakan akan mampu mengakomodir kepentingan industri di daerah,” jelasnya.

 

Persebaran 14 titik di 11 kecamatan meliputi 26,92 hektare di Kecamatan Todanan. Kecamatan Kunduran 90,24 hektare, 469,99 hektare di Kecamatan Tunjungan. Serta 201,12 hektare di Kecamatan Blora.

- Advertisement -

 

Sementara, Kecamatan Jepon 77,22 hektare, Kecamatan Jiken 30,79 hektare, Kecamatan Sambong 37,01 hektare, Kecamatan Cepu 25,26 hektare. Kecamatan Kedungtuban 132,70 hektare, Kecamatan Kradenan 80,37 hektare dan 53,50 hektare  di Kecamatan Jati.

Ia menjelaskan, saat ini mengupayakan mengisi kawasan telah ditetapkan untuk industri, dengan menggandeng pihak investor.

 

Sebab untuk memunculkan industri di daerah tidak bisa hanya mengandalkan APBD. “Untuk membangun daerah butuh kolaborasi. Kami mengupayakan agar investor mau menanamkan modal di daerah,” terangnya.

 

Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian Dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Blora Rustam menjelaskan, terkait perkembangan industri, berusaha mengupayakan adanya minat investor menanam modal. “Sudah ada pembahasan antar bidang dan bagian perencanaan daerah,” jelasnya.

 

Rustam mengungkapkan, untuk menunjang itu telah diupayakan peraturan daerah tentang pemanfaatan kawasan industri dengan DPRD. Saat ini, bidang industri kecil menengah, fokus pengembangan industri berupa kayu jati dan batik. “Sesuai program bupati saat ini, industri kami sedang kembangkan berupa jati dan batik,” jelasnya. (luk/rij)

 

Persebaran 14 Titik di Kecamatan

Todanan               26,92 hektare

Kunduran             90,24 hektare

Tunjungan            469, 99 hektare

Blora Kota           201,12 hektare

Jepon                   77,22 hektare

Jiken                     30,79 hektare

Sambong              37,01 hektare

Cepu                              25,26 hektare

Kedungtuban        132,70 hektare

Kradenan             80,37 hektare

Jati                       53,50 hektare

 

BLORA, Radar Bojonegoro – Perumusan rencana tata ruang wilayah (RTRW), kawasan peruntukan industri dijatah 1.224 hektare. Terbagi 14 titik berada di 11 kecamatan. Saat ini, Pemkab Blora masih mengupayakan menggandeng investor dari luar daerah untuk berdiri industri baru. Perlu strategi untuk menggaet investor bersedia di Blora.

 

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daearah (Bappeda) Blora Mahbub Djunaidi menjelaskan, kawasan peruntukan industri telah disiapkan mengakomodir kebutuhan industri daerah. Total jumlah luasan mencapai 1.224 hektare. “Jumlah tersebut diperkirakan akan mampu mengakomodir kepentingan industri di daerah,” jelasnya.

 

Persebaran 14 titik di 11 kecamatan meliputi 26,92 hektare di Kecamatan Todanan. Kecamatan Kunduran 90,24 hektare, 469,99 hektare di Kecamatan Tunjungan. Serta 201,12 hektare di Kecamatan Blora.

- Advertisement -

 

Sementara, Kecamatan Jepon 77,22 hektare, Kecamatan Jiken 30,79 hektare, Kecamatan Sambong 37,01 hektare, Kecamatan Cepu 25,26 hektare. Kecamatan Kedungtuban 132,70 hektare, Kecamatan Kradenan 80,37 hektare dan 53,50 hektare  di Kecamatan Jati.

Ia menjelaskan, saat ini mengupayakan mengisi kawasan telah ditetapkan untuk industri, dengan menggandeng pihak investor.

 

Sebab untuk memunculkan industri di daerah tidak bisa hanya mengandalkan APBD. “Untuk membangun daerah butuh kolaborasi. Kami mengupayakan agar investor mau menanamkan modal di daerah,” terangnya.

 

Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian Dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Blora Rustam menjelaskan, terkait perkembangan industri, berusaha mengupayakan adanya minat investor menanam modal. “Sudah ada pembahasan antar bidang dan bagian perencanaan daerah,” jelasnya.

 

Rustam mengungkapkan, untuk menunjang itu telah diupayakan peraturan daerah tentang pemanfaatan kawasan industri dengan DPRD. Saat ini, bidang industri kecil menengah, fokus pengembangan industri berupa kayu jati dan batik. “Sesuai program bupati saat ini, industri kami sedang kembangkan berupa jati dan batik,” jelasnya. (luk/rij)

 

Persebaran 14 Titik di Kecamatan

Todanan               26,92 hektare

Kunduran             90,24 hektare

Tunjungan            469, 99 hektare

Blora Kota           201,12 hektare

Jepon                   77,22 hektare

Jiken                     30,79 hektare

Sambong              37,01 hektare

Cepu                              25,26 hektare

Kedungtuban        132,70 hektare

Kradenan             80,37 hektare

Jati                       53,50 hektare

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/