25.6 C
Bojonegoro
Wednesday, March 22, 2023

Blusukan ke Pasar Mendenrejo, Cek Harga Komoditas Jelang Ramadan

Jokowi Kaget Harga Cabai Rawit Murah

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Pasar Mendenrejo bergemuruh saat Presiden Jokowi blusukan di lapak pedagang kemarin (10/2). Sorak pedagang membanjiri pasar tidak luas tersebut. Di pasar tradional itu, Jokowi kaget harga cabai masih Rp 23 ribu, padahal kunjungan kerja di pasar lain mencapai Rp 80 ribu.

 

‘’Hanya Rp 23.000, padahal di beberapa pasar lainnya sampai Rp 80.000,’’ ucap Jokowi dengan kekagetannya kepada Bupati Blora Arief Rohman di kios milik Sukarni.

 

- Advertisement -

Hingga akhirnya Presiden membeli cabai rawit dagangan Sukarni sebanyak 5 kilogram. Sontak raut wajah pedagang itu ceria dan berulang kali mendoakan orang nomor satu di Indonesia itu. Bersama bupati dan gubernur, mereka akrab bercengkrama dengan bahasa Jawa.

 

Sukarni gembira, bahkan usai dibeli dan diberikan sembako, uang ban baju. Ia memberi dagangan cabai secara cuma-cuma kepada warga hadir. Juga meminta pasar bisa dilakukan perbaikan dan transaksi jual beli ramai.

 

‘’Saya ingin pasar diperbaiki, jual beli ramai seperti saat dikunjungi pak presiden,” ujarnya ditemui usai Jokowi dan rombongan menuju ke Gabusan Kecamatan Jati.

 

Diketahui, Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Mendenrejo, sekaligus mengecek harga sejumlah komoditas pangan. ‘’Iya ini Pasar Mendenrejo di Kecamatan Kradenan, Blora, ini termasuk pasar berada di pelosok. Sehingga perlu mengecek mengenai harga,” ujar Jokowi dihadapan awak media.

 

Menurutnya,  harga sejumlah bahan pangan di Pasar Mendenrejo terpantau baik. Misalnya, bawang merah sekitar Rp 30 ribu per kg dan minyak sawit stabil kisaran Rp 14.000-Rp 15.000. Justru bawang merah harganya hanya Rp 30.000.

 

Padahal, Jokowi mengatakan, di pasar lain harga sampai Rp 38 dan Rp 40.000. ‘’Saya kira di sini harga-harganya masih baik, meski berada di pelosok,” jelasnya. Presiden juga mengecek ketersediaan bahan-bahan pangan, utamanya menjelang bulan Ramadan. (luk/rij)

BLORA, Radar Bojonegoro – Pasar Mendenrejo bergemuruh saat Presiden Jokowi blusukan di lapak pedagang kemarin (10/2). Sorak pedagang membanjiri pasar tidak luas tersebut. Di pasar tradional itu, Jokowi kaget harga cabai masih Rp 23 ribu, padahal kunjungan kerja di pasar lain mencapai Rp 80 ribu.

 

‘’Hanya Rp 23.000, padahal di beberapa pasar lainnya sampai Rp 80.000,’’ ucap Jokowi dengan kekagetannya kepada Bupati Blora Arief Rohman di kios milik Sukarni.

 

- Advertisement -

Hingga akhirnya Presiden membeli cabai rawit dagangan Sukarni sebanyak 5 kilogram. Sontak raut wajah pedagang itu ceria dan berulang kali mendoakan orang nomor satu di Indonesia itu. Bersama bupati dan gubernur, mereka akrab bercengkrama dengan bahasa Jawa.

 

Sukarni gembira, bahkan usai dibeli dan diberikan sembako, uang ban baju. Ia memberi dagangan cabai secara cuma-cuma kepada warga hadir. Juga meminta pasar bisa dilakukan perbaikan dan transaksi jual beli ramai.

 

‘’Saya ingin pasar diperbaiki, jual beli ramai seperti saat dikunjungi pak presiden,” ujarnya ditemui usai Jokowi dan rombongan menuju ke Gabusan Kecamatan Jati.

 

Diketahui, Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Mendenrejo, sekaligus mengecek harga sejumlah komoditas pangan. ‘’Iya ini Pasar Mendenrejo di Kecamatan Kradenan, Blora, ini termasuk pasar berada di pelosok. Sehingga perlu mengecek mengenai harga,” ujar Jokowi dihadapan awak media.

 

Menurutnya,  harga sejumlah bahan pangan di Pasar Mendenrejo terpantau baik. Misalnya, bawang merah sekitar Rp 30 ribu per kg dan minyak sawit stabil kisaran Rp 14.000-Rp 15.000. Justru bawang merah harganya hanya Rp 30.000.

 

Padahal, Jokowi mengatakan, di pasar lain harga sampai Rp 38 dan Rp 40.000. ‘’Saya kira di sini harga-harganya masih baik, meski berada di pelosok,” jelasnya. Presiden juga mengecek ketersediaan bahan-bahan pangan, utamanya menjelang bulan Ramadan. (luk/rij)

Artikel Terkait

Most Read

BPCB Enggan Beberkan Hasil Penyelaman

Masih Sangsi, Buaya atau Biawak

Sopir Ngantuk, Truk Masuk ke Parit

Artikel Terbaru

Beasiswa RPL Dibatasi 300 Kuota

22 Guru PPPK Salah Kamar

Lahan Kritis Ditanami Pohon Buah


/