BLORA, Radar Bojonegoro – Kali terakhir pesawat Citilink melakukan penerbangan pada pertengahan Februari lalu. Hingga Maret maskapai tidak membuka penerbangan sementara di Bandara Ngloram. Sebab, maskapai sedang evaluasi rute baru. Selain itu volume penumpang mengalami penurunan karena rute baru dan pandemi.
“Dengan terbatasnya mobilitas masyarakat membuat maskapai perlu evaluasi secara berkala terhadap rute-rute,” kata VP Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia Diah Suryani Indriastuti kemarin (7/6).
Diah menjelaskan, kebijakan diambil khususnya menekan biaya operasional. Sebagai strategi maskapai bisa bertahan masa pandemi. Menurutnya, pandemi berdampak signifikan industri penerbangan khususnya terhadap penurunan volume penumpang.
“Berdampak cukup signifikan bagi industri penerbangan khususnya penurunan volume penumpang melalui transportasi udara,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, penghentian sementara rute Citilink dari dan menuju Blora dilakukan menyusul adanya program revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma akhir Januari lalu.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Bandara Ngloram Abdul Rozak mengungkapkan, terakhir kali pesawat Citilink penerbangan di Bandara Ngloram pada 21 Februari lalu. Setelah ada revitalisasi dan rute baru penerbangan. “Intinya rute baru kemarin perlu adaptasi pasar,” jelasnya.
Rozak mengungkapkan, telah berkoordinasi dengan pihak Citilink, kemungkinan akan membuka penerbangan kembali setelah Bandara Halim selesai revitalisasi. “Kemarin ngobrol sama station manager Citilink, insyallah akan aktif lagi setelah Bandara Halim selesai revitalisai,” jelasnya.
Rozak mengklaim, penerbangan Citilink dengan rute Bandara Halim Perdanakusuma tingkat okupasinya tinggi, minimal 80 persen dari total kursi tersedia. “Okupasinya saat masih di Bandara Halim minimal okupasi 80 persen, terkadang sering penuh, kurang lebih 64 sampai 70 kursi,” jelasnya. (luk/rij)
