24.8 C
Bojonegoro
Friday, March 31, 2023

Hindari Gejolak, Kios Pupuk Diminta Sesuai Regulasi

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Subsidi pupuk menipis tahun ini. Usulan Pemkab Blora untuk urea hanya disetujui 70 persen, sedangkan NKP hanya 30 persen. Agar tidak timbul gejolak di kalangan petani, Bupati Arief Rohman minta 354 kios penyalur pupuk lengkap (KPL) memberi pengertian kepada petani dan tak salah gunakan pupuk subsidi.

 

‘’Petani harus diberi pengertian (kuota pupuk) mengingat Blora juga lumbung pangan di Jawa Tengah,” ujar Bupati Senin (6/3).

 

Bupati menjelaskan, saat ini ada 354 KPL, tentu keberadaannya harus membantu petani. Jangan sampai mempersulit petani. ‘’Sering-sering membangun komunikasi, baik dengan petani maupun dinas terkait. Jika ada masalah bicarakan bersama, pasti akan ada solusi,” jelasnya.

- Advertisement -

 

Ketua Asosiasi Pengecer Pupuk dan Pestisida Blora Nyoto menyatakan, kesiapannya menyatukan koordinasi seluruh KPL agar bisa memberi pelayanan petani. “Kami siap untuk menyalurkan pupuk sesuai ketentuan. Apalagi ini mulai musim tanam kedua,” katanya

Asisten Account Executive PI Blora Agus Nugroho mengingatkan agar semua kios tetap melakukan tugas sesuai aturan. Admnistarasi harus dapat dipertanggungjawabkan. Jumlah subsidi pupuk agar diinformasikan kepada petani.

 

“Karena (KPL) bukan jualan saja, tapi harus sesuai aturan yang ada,” terangnya.

Agus mengatakan, penyaluran pupuk tahun ini dengan e-alokasi. Berbeda tahun lalu memakai e-RDKK. E-alokasi ini meminimalisir kesalahpahaman. Jumlah pupuk tertera dalam kartu bisa diambil, dengan sistem by name by addres. Hal itu juga ditengarai efektif mencegah permain penjualan pupuk. (luk/rij)

BLORA, Radar Bojonegoro – Subsidi pupuk menipis tahun ini. Usulan Pemkab Blora untuk urea hanya disetujui 70 persen, sedangkan NKP hanya 30 persen. Agar tidak timbul gejolak di kalangan petani, Bupati Arief Rohman minta 354 kios penyalur pupuk lengkap (KPL) memberi pengertian kepada petani dan tak salah gunakan pupuk subsidi.

 

‘’Petani harus diberi pengertian (kuota pupuk) mengingat Blora juga lumbung pangan di Jawa Tengah,” ujar Bupati Senin (6/3).

 

Bupati menjelaskan, saat ini ada 354 KPL, tentu keberadaannya harus membantu petani. Jangan sampai mempersulit petani. ‘’Sering-sering membangun komunikasi, baik dengan petani maupun dinas terkait. Jika ada masalah bicarakan bersama, pasti akan ada solusi,” jelasnya.

- Advertisement -

 

Ketua Asosiasi Pengecer Pupuk dan Pestisida Blora Nyoto menyatakan, kesiapannya menyatukan koordinasi seluruh KPL agar bisa memberi pelayanan petani. “Kami siap untuk menyalurkan pupuk sesuai ketentuan. Apalagi ini mulai musim tanam kedua,” katanya

Asisten Account Executive PI Blora Agus Nugroho mengingatkan agar semua kios tetap melakukan tugas sesuai aturan. Admnistarasi harus dapat dipertanggungjawabkan. Jumlah subsidi pupuk agar diinformasikan kepada petani.

 

“Karena (KPL) bukan jualan saja, tapi harus sesuai aturan yang ada,” terangnya.

Agus mengatakan, penyaluran pupuk tahun ini dengan e-alokasi. Berbeda tahun lalu memakai e-RDKK. E-alokasi ini meminimalisir kesalahpahaman. Jumlah pupuk tertera dalam kartu bisa diambil, dengan sistem by name by addres. Hal itu juga ditengarai efektif mencegah permain penjualan pupuk. (luk/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Koleksi 50 Boneka di Rumah

Diparkir di Kos, Motor Raib

Amankan Pengedar SS di Pantura


/