BLORA, Radar Bojonegoro – Hasil asesmen siswa tahun lalu pada jenjang SD dan SMP di Blora, kemampuan literasi dan numerasi siswa di bawah kompetensi minimum. Hal itu diduga minat membaca siswa. Dinas pendidikan (disdik) berencana membedah rapor pendidikan.
Kepala Disdik Blora Aunur Rofiq melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan Dasar Titik Umiyati menjelaskan, rendahnya kemampuan literasi dan numerasi diduga budaya membaca anak-anak masih minim. Literasi membaca belum maksimal. ‘’Berupaya dengan membedah rapor pendidikan,” ungkapnya.
Rerata kemampuan literasi SD berdasar asesmen nasional tahun lalu berada di angka 1,77. Angka itu berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah mencapai 1,83. Tapi, berada di atas rata-rata nasional nilainya sekitar 1,68.
‘’Masih ada 30,12 persen siswa baru mencapai kemampuan dasar. Ada pula 12,3 persen siswa perlu intervensi khusus,” jelasnya.
Berdasar laporan rapor pendidikan, tercatat peserta didik belum mampu menentukan dan mengambil informasi eksplisit di dalam teks ataupun membuat interpretasi sederhana. ‘’Membuat surat edaran berkaitan kegiatan KKG, KKKS, dan bimtek guru bahasa Indonesia untuk peningkatan kemampuan peserta didik memahami serta evaluasi beragam jenis teks,” bebernya.
Titik mengatakan, rencana bedah rapor pendidikan setiap sekolah untuk mengetahui permasalahan. Serta, dapat menjadi cara analisis awal menentukan langkah intervensi nantinya.
‘’Sehingga, setiap sekolah jadi tahu permasalahan dihadapi. Karena di literasi tidak hanya membaca saja, tapi beberapa sub harus dilihat,” terangnya.
Kondisi ini, menurut Titik, segera mendapat tindakan, agar tidak memengaruhi sekolah lain. (luk/rij)