- Advertisement -
CEPU – Bekas galian pemasangan pipa proyek pipanisasi gas Gresik-Semarang (Gersem) oleh Pertamina Gas (Petagas) di Kelurahan Balun tak kunjung diperbaiki. Padahal, proyek tersebut sudah berhenti sejak awal April lalu. Bekas pemasangan pipa oleh subkontraktor Pertagas, Konsorsium Wijaya Karya-Rabana-Kelsri (KWRK) ini menimbulkan kerusakan jalan yang dikeluhkan banyak warga. Bahkan, Sabtu (5/5) lalu menyebabkan sebuah truk terguling.
Sugiyanto, warga RT 5/RW IX, Kampung Balun Pasar Jagung, Kelurahan Balun mengatakan, kerusakan jalan di lingkungannya berlangsung cukup lama. “Banyak orang yang mengendarai motor yang terpeleset, terakhir Sabtu, truk terguling,” ujarnya. Agar korban lain tidak berjatuhan, dia berharap jalan tersebut diperbaiki. Sementara itu, truk nopol L 9937 UL yang terguling dikemudikan Agus Salim. Ban belakang kendaraan berat ini ambles pada bekas galian. Karena tidak imbang, truk ini akhirnya terguling dan menyebabkan keramik muatannya tercecer dan pecah.
Dikonfi rmasi terkait rusaknya jalan tersebut, Bagian Lahan Pertagas Wilayah Timur Mansyur mengatakan, kerusakan jalan di lingkungan Balun Pasar Jagung bukan menjadi tanggung jawabnya. Sebab, anggaran perbaikan sebesar Rp 208.500.000 sudah ditransfer ke rekening Kelurahan Balun pada awal April lalu. Penyerahan biaya perbaikan tersebut setelah difasilitasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang(PU) Blora.
“Berita acara tersebut menyebutkan semua kerusakan yang timbul setelah restament tidak bisa diklaimkan ke Pertagas,” jelasnya. “Penekanan ini sudah kami lakukan sejak kami transfer dana,” kata dia. Humas KWRK Wilayah Timur Wawan membenarkan pernyataan Mansyur jika pihaknya sudah menekan kelurahan untuk segera mengerjakan.
“Tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Sementara itu, Kepala Kelurahan Balun Agus Istandar mengakui jika kontraktor sudah mentransfer sejumlah uang ke rekening kelurahan. Untuk perbaikan jalan, minggu sudah didatangkan material. “Hari ini (7/5) mulai tahap perbaikan,” kata dia. Diundurnya perbaikan jalan tersebut, menurut dia, karena pertimbangan bersamaan dengan pembangunan Jalan Stasiun lingkungan Balun Pasar Jagung.
CEPU – Bekas galian pemasangan pipa proyek pipanisasi gas Gresik-Semarang (Gersem) oleh Pertamina Gas (Petagas) di Kelurahan Balun tak kunjung diperbaiki. Padahal, proyek tersebut sudah berhenti sejak awal April lalu. Bekas pemasangan pipa oleh subkontraktor Pertagas, Konsorsium Wijaya Karya-Rabana-Kelsri (KWRK) ini menimbulkan kerusakan jalan yang dikeluhkan banyak warga. Bahkan, Sabtu (5/5) lalu menyebabkan sebuah truk terguling.
Sugiyanto, warga RT 5/RW IX, Kampung Balun Pasar Jagung, Kelurahan Balun mengatakan, kerusakan jalan di lingkungannya berlangsung cukup lama. “Banyak orang yang mengendarai motor yang terpeleset, terakhir Sabtu, truk terguling,” ujarnya. Agar korban lain tidak berjatuhan, dia berharap jalan tersebut diperbaiki. Sementara itu, truk nopol L 9937 UL yang terguling dikemudikan Agus Salim. Ban belakang kendaraan berat ini ambles pada bekas galian. Karena tidak imbang, truk ini akhirnya terguling dan menyebabkan keramik muatannya tercecer dan pecah.
Dikonfi rmasi terkait rusaknya jalan tersebut, Bagian Lahan Pertagas Wilayah Timur Mansyur mengatakan, kerusakan jalan di lingkungan Balun Pasar Jagung bukan menjadi tanggung jawabnya. Sebab, anggaran perbaikan sebesar Rp 208.500.000 sudah ditransfer ke rekening Kelurahan Balun pada awal April lalu. Penyerahan biaya perbaikan tersebut setelah difasilitasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang(PU) Blora.
“Berita acara tersebut menyebutkan semua kerusakan yang timbul setelah restament tidak bisa diklaimkan ke Pertagas,” jelasnya. “Penekanan ini sudah kami lakukan sejak kami transfer dana,” kata dia. Humas KWRK Wilayah Timur Wawan membenarkan pernyataan Mansyur jika pihaknya sudah menekan kelurahan untuk segera mengerjakan.
“Tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Sementara itu, Kepala Kelurahan Balun Agus Istandar mengakui jika kontraktor sudah mentransfer sejumlah uang ke rekening kelurahan. Untuk perbaikan jalan, minggu sudah didatangkan material. “Hari ini (7/5) mulai tahap perbaikan,” kata dia. Diundurnya perbaikan jalan tersebut, menurut dia, karena pertimbangan bersamaan dengan pembangunan Jalan Stasiun lingkungan Balun Pasar Jagung.