Ruang Kelas SMPN 1 Todanan, Awalnya Tidak Ada Tanda Kerusakan
Plafon Ambrol, Empat Siswa Luka
PLAFON AMBROL: Plafon ruang kelas 7G ambrol saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. (ISTIMEWA FOR RDR.BLORA)
- Advertisement -
BLORA, Radar Bojonegoro – Saat serius belajar di kelas, siswa kelas 7G SMPN 1 Todanan tiba-tiba dikejutkan plafon ambrol. Empat siswa mengalami luka ringan setelah dibawa ke Puskesmas Todanan. Sebelumnya, kejadian serupa pernah menimpa ruang kelas 8 G pada Desember 2022 lalu. Terjadi saat masa liburan.
Kepala SMPN 1 Todanan Totok Sunarto mengatakan, berdasar penjelasan guru yang mengajar di kelas, tidak ada tanda-tanda plafon rusak dan akan ambrol. Plafon ambrol tidak secara bersamaan. Kondisi ruangan lainnya juga tidak menunjukkan sisi kerusakan membahayakan.
- Advertisement -
‘’Awalnya hanya ada suara tikus di atas plafon dan gelodakan. Lalu, sisi timur ambrol dan merambat ke sisi lainnya,’’ jelasnya. Beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya, empat siswa mengalami luka ringan dan ditangani puskesmas.
Kasi Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan Blora Catur Januarti mengatakan, sesuai hasil peninjauan, kondisi ruangan dan plafon baik-baik saja. Hanya, plafon terbuat dari gypsum rawan rusak karena air. ‘’Hasil peninjauan kami sampaikan ke pimpinan diupayakan mengganti bahan bangunan dengan lebih kuat,’’ jelasnya.
Kepala Bidang Sarpras Disdik Sandy Tresna Hadi mengatakan, kejadian tersebut sudah ditangani sekolah terkait. Sebelumnya, sudah memberi bantuan rehab SMPN 1 Todanan. Namun, kelas yang ambrol bukan termasuk diusulkan sekolah, sebab kondisinya masih baik. ‘’Jumlah bantuan tersebut sekitar Rp 1 miliar lebih,’’ jelasnya. (hul/rij)
BLORA, Radar Bojonegoro – Saat serius belajar di kelas, siswa kelas 7G SMPN 1 Todanan tiba-tiba dikejutkan plafon ambrol. Empat siswa mengalami luka ringan setelah dibawa ke Puskesmas Todanan. Sebelumnya, kejadian serupa pernah menimpa ruang kelas 8 G pada Desember 2022 lalu. Terjadi saat masa liburan.
Kepala SMPN 1 Todanan Totok Sunarto mengatakan, berdasar penjelasan guru yang mengajar di kelas, tidak ada tanda-tanda plafon rusak dan akan ambrol. Plafon ambrol tidak secara bersamaan. Kondisi ruangan lainnya juga tidak menunjukkan sisi kerusakan membahayakan.
- Advertisement -
‘’Awalnya hanya ada suara tikus di atas plafon dan gelodakan. Lalu, sisi timur ambrol dan merambat ke sisi lainnya,’’ jelasnya. Beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya, empat siswa mengalami luka ringan dan ditangani puskesmas.
Kasi Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan Blora Catur Januarti mengatakan, sesuai hasil peninjauan, kondisi ruangan dan plafon baik-baik saja. Hanya, plafon terbuat dari gypsum rawan rusak karena air. ‘’Hasil peninjauan kami sampaikan ke pimpinan diupayakan mengganti bahan bangunan dengan lebih kuat,’’ jelasnya.
Kepala Bidang Sarpras Disdik Sandy Tresna Hadi mengatakan, kejadian tersebut sudah ditangani sekolah terkait. Sebelumnya, sudah memberi bantuan rehab SMPN 1 Todanan. Namun, kelas yang ambrol bukan termasuk diusulkan sekolah, sebab kondisinya masih baik. ‘’Jumlah bantuan tersebut sekitar Rp 1 miliar lebih,’’ jelasnya. (hul/rij)