31.2 C
Bojonegoro
Wednesday, June 7, 2023

Di Banten Ada Festival Multatuli, Harusnya di Blora Ada Festival Pramoedya

- Advertisement -

BLORA, Radar Bojonegoro – Duta Baca Indonesia Gol A. Gong mengusulkan adanya Festival Pramoedya Ananta Toer. Hal itu dapat memicu branding Blora sebagai daerah sebagai kota literasi. Terlebih sosok Pram sebutan Pramoedya Ananta Toer, sudah akrab di telinga internasional melalui karya-karya sastranya.

 

”Di Blora, siapa yang tidak kenal Pram. Bayangkan kalau ada Festival Pramoedya Ananta Toer, tentu gila. Sudah ada filmnya, seperti Museum Kartini. Ini bisa bikin Museum Pramoedya Ananta Toer,” tuturnya saat menyempatkan ke rumah kelahiran Pram, Kamis (3/11).

 

Menurutnya, banyak bahan bisa dipamerkan apabila diadakan Festival Pram. Mulai karya-karya asli Pram, foto orang-orang saat bersama Pram. Bagaimana orang-orang bercerita tentang Pram, bahkan beberapa atribut seperti mesin ketik digunakan Pram menulis di masa lalu.

- Advertisement -

 

”Itu kostum-kostum dari Hanung Bramantyo, itu bisa diminta. Kemudian dipamerkan buku-bukunya. Nanti diundang seluruh dunia, yang punya koleksi buku pertama. Yang dilarang penguasa. Simpan di sini. Diminta menyumbang. Lalu ada nggak orang berfoto dengan Pramoedya, zaman di penjaranya dan lain sebagainya,” jelasnya.

 

Dia menceritakan, Banten ada Festival Multatuli. Menceritakan tentang Multatuli sebagai penulis tentang pemerintahan Indonesia di masa itu yang dianggap korupsi. Di Surabaya ada Museum Pramoedya yang memamerkan mesin ketik milik Pram.

 

”Di Surabaya ada museum Pramoedya, mesin cetaknya dan lain sebagainya. Harusnya bikin di sini (Blora, Red),” imbuhnya. (luk/rij)

BLORA, Radar Bojonegoro – Duta Baca Indonesia Gol A. Gong mengusulkan adanya Festival Pramoedya Ananta Toer. Hal itu dapat memicu branding Blora sebagai daerah sebagai kota literasi. Terlebih sosok Pram sebutan Pramoedya Ananta Toer, sudah akrab di telinga internasional melalui karya-karya sastranya.

 

”Di Blora, siapa yang tidak kenal Pram. Bayangkan kalau ada Festival Pramoedya Ananta Toer, tentu gila. Sudah ada filmnya, seperti Museum Kartini. Ini bisa bikin Museum Pramoedya Ananta Toer,” tuturnya saat menyempatkan ke rumah kelahiran Pram, Kamis (3/11).

 

Menurutnya, banyak bahan bisa dipamerkan apabila diadakan Festival Pram. Mulai karya-karya asli Pram, foto orang-orang saat bersama Pram. Bagaimana orang-orang bercerita tentang Pram, bahkan beberapa atribut seperti mesin ketik digunakan Pram menulis di masa lalu.

- Advertisement -

 

”Itu kostum-kostum dari Hanung Bramantyo, itu bisa diminta. Kemudian dipamerkan buku-bukunya. Nanti diundang seluruh dunia, yang punya koleksi buku pertama. Yang dilarang penguasa. Simpan di sini. Diminta menyumbang. Lalu ada nggak orang berfoto dengan Pramoedya, zaman di penjaranya dan lain sebagainya,” jelasnya.

 

Dia menceritakan, Banten ada Festival Multatuli. Menceritakan tentang Multatuli sebagai penulis tentang pemerintahan Indonesia di masa itu yang dianggap korupsi. Di Surabaya ada Museum Pramoedya yang memamerkan mesin ketik milik Pram.

 

”Di Surabaya ada museum Pramoedya, mesin cetaknya dan lain sebagainya. Harusnya bikin di sini (Blora, Red),” imbuhnya. (luk/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/