BLORA, Radar Bojonegoro – Berbagai macam ukiran kayu berbentuk hewan terpampang di halaman rumah Antok. Tepatnya di selatan BKPH Cabak, Kecamatan Jiken. Sehari-hari perajin kayu jati ini membentuk akar kayu hingga menjadi bentuk menyerupai hewan. Misalnya, replika burung garuda, buaya, harimau, hingga topeng barongan.
Tangan dinginnya memegang tatah dan palu sebagai amunisi menyulap akar jati menjadi produk kerajinan lebih bernilai jual tinggi. Pemesan ukiran rata-rata menginginkan bentuk hewan. Paling cepat ia bisa menyelesaikan pesanan dalam jangka waktu satu bulan.
“Sebenarnya pesanannya tergantung permintaan, tapi kebanyakan pesanan berbentuk hewan,” jelasnya.
Selain ada pesanan, Antok dan beberapa pekerja lain mengukir sendiri dengan bentuk sesuai imajinasi. Menggunakan akar jati dipasok dari sejumlah hutan Blora. Sudah puluhan ukiran berbentuk hewan yang telah dilahirkan, seperti arca menghiasi tempat kerjanya.
“Biasanya digunakan hiasan ruang tamu dan depan rumah,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro.
Antok mengungkapkan, peminat ukiran akar jati berbentuk hewan rerata dari luar daerah. Jarang menerima pesanan dari masyarakat Blora. Dengan harga dipatok mulai puluhan sampai ratusan juta per ukiran. Kerumitan ukiran berpengaruh harga jual. “Tergantung jenis dan usia kayu jati. Semakin tua akan semakin mahal,” terangnya.
Antok mengaku belum merasa kesulitan mendapatkan bahan, karena sudah bekerja sama dengan pengepul akar kayu di daerah. Banyaknya pohon jati di daerah cukup membantu perekonomian warga.
“Ketersedian bahan masih banyak, belum merasa kesulitan,” ungkapnya. (luk/rij)