- Advertisement -
’’Dana BOS digunakan keinginan sekolah. Ternyata setelah dijelaskan akhirnya kami paham. Dana BOS digunakan untuk memaksimalkan mutu sekolah perlu dibenahi dan dibutuhkan.’’
Ainur Rofiq, Kepala SMPN 1 Blora
BLORA, Radar Bojonegoro – Dana bantuan operasional sekolah (BOS) dianggap masih belum maksimal meningkatkan mutu pendidikan di Blora. Dipicu kurangnya pemahaman beberapa kepala sekolah (Kasek) terhadap perencanaan berbasis data (PBD). Mulai data rapor pendidikan tiap sekolah. Nantinya bisa dilihat indeks perlu ditingkatkan.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Blora Titik Umiyati mengatakan, Kasek harus paham terhadap PBD. ‘’Berharap memasuki tahun ajaran baru nanti, kepala sekolah sudah paham dan bisa menjalankannya,’’ katanya saat sosialisasi PBD untuk optmimalisasi BOS kemarin.
Dia berharap BOS nanti tepat sasaran sesuai aspek yang kurang dari sekolah tersebut. ‘’Contohnya data yang perlu diperbaiki itu yang warna merah. Itu sangat perlu diperbaiki,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Kepala SMPN 1 Blora Ainur Rofiq merasa terbantu atas sosialisasi tersebut. Ia mengaku PBD bisa maksimal dalam meningkatkan keperluan di sekolah dan pendidikan di Blora.
‘’Biasanya dana BOS digunakan keinginan sekolah. Ternyata setelah dijelaskan akhirnya kami paham. Dana BOS digunakan untuk memaksimalkan mutu sekolah perlu dibenahi dan dibutuhkan,’’ tuturnya.
Ia menambahkan, rapor setiap sekolah pasti berbeda, nantinya bisa menunjukkan kebutuhan sekolah tersebut. ‘’Misal sekolah A diperlukan literasi, sekolah B fasilitas lainnya. Nah yang ditingkatkan dan dibenahi sesuai indeks data tersebut. Nantinya bisa merencanakan mana perlu ditingkatkan,’’ jelasnya. (hul/rij)
’’Dana BOS digunakan keinginan sekolah. Ternyata setelah dijelaskan akhirnya kami paham. Dana BOS digunakan untuk memaksimalkan mutu sekolah perlu dibenahi dan dibutuhkan.’’
Ainur Rofiq, Kepala SMPN 1 Blora
BLORA, Radar Bojonegoro – Dana bantuan operasional sekolah (BOS) dianggap masih belum maksimal meningkatkan mutu pendidikan di Blora. Dipicu kurangnya pemahaman beberapa kepala sekolah (Kasek) terhadap perencanaan berbasis data (PBD). Mulai data rapor pendidikan tiap sekolah. Nantinya bisa dilihat indeks perlu ditingkatkan.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Blora Titik Umiyati mengatakan, Kasek harus paham terhadap PBD. ‘’Berharap memasuki tahun ajaran baru nanti, kepala sekolah sudah paham dan bisa menjalankannya,’’ katanya saat sosialisasi PBD untuk optmimalisasi BOS kemarin.
Dia berharap BOS nanti tepat sasaran sesuai aspek yang kurang dari sekolah tersebut. ‘’Contohnya data yang perlu diperbaiki itu yang warna merah. Itu sangat perlu diperbaiki,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Kepala SMPN 1 Blora Ainur Rofiq merasa terbantu atas sosialisasi tersebut. Ia mengaku PBD bisa maksimal dalam meningkatkan keperluan di sekolah dan pendidikan di Blora.
‘’Biasanya dana BOS digunakan keinginan sekolah. Ternyata setelah dijelaskan akhirnya kami paham. Dana BOS digunakan untuk memaksimalkan mutu sekolah perlu dibenahi dan dibutuhkan,’’ tuturnya.
Ia menambahkan, rapor setiap sekolah pasti berbeda, nantinya bisa menunjukkan kebutuhan sekolah tersebut. ‘’Misal sekolah A diperlukan literasi, sekolah B fasilitas lainnya. Nah yang ditingkatkan dan dibenahi sesuai indeks data tersebut. Nantinya bisa merencanakan mana perlu ditingkatkan,’’ jelasnya. (hul/rij)