- Advertisement -
BLORA, Radar Bojonegoro – Pengentasan warga miskin mengarah kepada pemberdayaan program produktivitas. Sehingga, bisa mengurangi angka kemiskinan. Tahun ini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Blora fokus produktivitas para mustahik atau orang berhak menerima zakat. Sebab, tidak hanya memberi, juga memberdayakan para mustahik agar mentas dari kemiskinan.
Ketua Baznas Blora Sutaat mengatakan, pemberdayaan dengan cara pelatihan-pelatihan dan dibekali modal usaha. Sebelumnya, Februari lalu, gelar pelatihan setir mobil dan pijat kepada 84 mustahik di Blora. Serta, bantuan modal usaha sebesar Rp 1,5 juta bagi 72 warga kurang mampu, namun sedang merintis UMKM.
Baznas juga mengupayakan produktivitas sektor pendidikan. Misalnya, bantuan terhadap penjaga sekolah yang membutuhkan agar lebih produktif. Serta wali kelas atau orang tua murid yang kurang mampu dibekali modal usaha dan pelatihan.
- Advertisement -
‘’Dengan pelatihan orang jadi terampil dan akan didampingi modal usaha agar bisa berkelanjutan. Nantinya bisa menjadi muzakki atau orang memberikan zakat’’ jelasnya di kantor Baznas Blora.
Â
Wakil Ketua Baznas Blora Nur Rokhim mengatakan, optimalisasi program Baznas tidak lepas dari sinergitas dengan pemkab. Kesadaran pemkab terhadap zakat mampu mengentaskan kemiskinan. Diketahui, kemiskinan masih menjadi masalah utama Blora.
‘’Surat edaran bupati tentang target minimal zakat 1 miliar dan ditambah zakat profesi merupakan contoh sinergitas. Kami dengan pemkab memaksimalkan zakat sebagai faktor memberantas kemiskinan di Blora,’’ ujarnya. (hul/rij)
BLORA, Radar Bojonegoro – Pengentasan warga miskin mengarah kepada pemberdayaan program produktivitas. Sehingga, bisa mengurangi angka kemiskinan. Tahun ini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Blora fokus produktivitas para mustahik atau orang berhak menerima zakat. Sebab, tidak hanya memberi, juga memberdayakan para mustahik agar mentas dari kemiskinan.
Ketua Baznas Blora Sutaat mengatakan, pemberdayaan dengan cara pelatihan-pelatihan dan dibekali modal usaha. Sebelumnya, Februari lalu, gelar pelatihan setir mobil dan pijat kepada 84 mustahik di Blora. Serta, bantuan modal usaha sebesar Rp 1,5 juta bagi 72 warga kurang mampu, namun sedang merintis UMKM.
Baznas juga mengupayakan produktivitas sektor pendidikan. Misalnya, bantuan terhadap penjaga sekolah yang membutuhkan agar lebih produktif. Serta wali kelas atau orang tua murid yang kurang mampu dibekali modal usaha dan pelatihan.
- Advertisement -
‘’Dengan pelatihan orang jadi terampil dan akan didampingi modal usaha agar bisa berkelanjutan. Nantinya bisa menjadi muzakki atau orang memberikan zakat’’ jelasnya di kantor Baznas Blora.
Â
Wakil Ketua Baznas Blora Nur Rokhim mengatakan, optimalisasi program Baznas tidak lepas dari sinergitas dengan pemkab. Kesadaran pemkab terhadap zakat mampu mengentaskan kemiskinan. Diketahui, kemiskinan masih menjadi masalah utama Blora.
‘’Surat edaran bupati tentang target minimal zakat 1 miliar dan ditambah zakat profesi merupakan contoh sinergitas. Kami dengan pemkab memaksimalkan zakat sebagai faktor memberantas kemiskinan di Blora,’’ ujarnya. (hul/rij)